Friday, March 27, 2015

UNSUR-UNSUR DALAM KOMUNIKASI

MAKALAH ILMU KOMUNIKASI
“UNSUR-UNSUR DALAM KOMUNIKASI”




DISUSUN OLEH      :
1.  MUTHIA SULISTIANTU P.
2.  VANY GUSTIANZLY



JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
JAKARTA




    A.    Pengertian Unsur dalam Komunikasi
Unsur adalah bagian terkecil dari suatu benda. Sedangkan komunikasi adalah suatu proses dalam mana seorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Jadi, unsur dalam komunikasi adalah bagian tekecil dari proses seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat dalam menciptakan dan menggunakan informasi.
  
1)      Komunikator / pengirim / sender
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Komunikator bisa tunggal, kelompok, atau organisasi pengirim berita. Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut, dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik. Untuk itu, seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan, dan bagaimana cara menyampaikannya.
2)      Komunikan / penerima / receiver
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Dalam proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar. Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna.
3)      Saluran / media / channel
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon, televisi, fax, photo copy, email, sandi morse, sms, dan sebagainya. Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan ( Wursanto, 1994 ).
Komunikasi pada hakekatnya dibentuk dari lima unsur pokok, yang merupakan satu kesatuan utuh dan bulat. Apabila salah satu unsur tidak ada maka proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung. Kelima unsur komunikasi itu saling berhubungan, saling melengkapi dan saling ketergantungan. Menurut Redfield, komunikasi terdiri dari beberapa unsur yaitu:
Komunikator (pengirim berita)
Sebagai pengirim berita atau pesan, komunikator harus berusaha mengemukakan hal-hal yang terkandung dalam pikirannya secara jelas kepada pihak yang menerima berita, sehingga komunikan mudah dan cepat untuk memahami dan menaggapinya. Dalam menyampaikan berita atau pesan, komunikator harus memperhatikan dengan siapa atau kepada siapa pesan itu disampaikan. Penyampaian berita atau pesan sudah harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita.
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator. Komunikator dilihat dari jumlahnya terdiri dari : satu orang, banyak orang dalam pengertian lebih dari satu, dan massa. Beberapa hal yang harus diperhatikan komunikator :
*      Penampilan
Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
*      Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya. Dalam suatu proses komunikasi timbal balik, yang lebih menguasai masalah akan cenderung memenangkan tujuan komunikasi.
*      Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience itu.



Messages (berita atau pesan)
Isi berita atau pesan harus jelas, sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim berita dapat diterima oleh pihak penerima berita. Berita atau pesan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti perintah, permintaan, pendapat,saran atau usul, dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan/gambar/kode dan lain-lain.
*      Penyampaian pesan
Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya
*      Bentuk pesan
a.       Informatif
Bersifat memberikan keterangan-keterangan/ fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan.
b.      Persuasif
Berisikan bujukan, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri (bukan dipaksakan). Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.
c.       Koersif
Penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.

*      Pesan dibagi berdasarkan sifatnya
o   Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain :
1)      Oral : komunikasi yang dijalin secara lisan
2)      Written : komunikasi yang dijalin secara tulisan
o   Pesan bersifat nonverbal (nonverbal communication) yaitu :
1)     
Gestural communication (menggunakan sandi-sandi—bidang kerahasiaan)










*      Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1)      Umum
Berisikan hal-hal umum dipahami oleh khalayak atau komunikasi bukan terkait masalah-masalah yang hanya dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu.
2)      Jelas
Pesan harus jelas dan tidak boleh samar-samar agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penyimpangan maksud dari komunikasi.
3)      Penggunaan bahasa yang jelas
Sebisa mungkin menghindari penggunaan istilah yang tidak dipahami oleh audience. Sebaiknya menggunakan bahasa asli setempat untuk mempermudah proses komunikasi.
4)      Positif
Secara kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar dan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. Oleh karena itu setiap pesan agar diusahakan atau diutarakan dalam bentuk positif.
5)      Seimbang
Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrem dan selalu menentang baik dan buruk karena hal ini cenderung ditolak atau tidak diterima oleh komunikan. Sebaiknya pesan ini dirumuskan seimbang, yaitu dengan tidak mengesampingkan kelemahan yang ada, disamping menonjolkan keberhasilan.
6)      Penyesuaian dengan keinginan komunikasi
Orang-orang yang menjadi sasaran atau komunikasi yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan atau kepentingan tertentu. Dengan hal ini komunikator dapat menyesuaikan dengan keadaan waktu dan tempat.
*      Beberapa hambatan-hambatan terhadap pesan yaitu :
1)      Hambatan bahasa (language factor)
Pesan akan disalah artikan sehingga tidak mencapai apa yang diinginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan.
2)      Hambatan teknis (noise factor)
Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis.
Komunikan (penerima berita)
Pihak penerima berita harus memberikan tanggapan terhadap berita atau pesan yang diterimanya.Sebagai penerima berita atau pesan tentu saja harus menafsirkan berita/pesan yang diterima seperti yang dimaksud oleh pihak pengirim berita. Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan kedalam 3 jenis yaitu personal (komunikasi yang ditujukan kepada sasaran yang tunggal), kelompok (komunikasi yang ditujukan kepada kelompok yang tertentu), massa (komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media. Massa di sini adalah kumpulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu). Komunikasi akan berhasil baik jika pesan yang disampaikan sesuai dengan rangka pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan :


Kompetensi komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetahuan tentang tata cara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
Transmits (proses pengiriman berita)
Proses pengiriman berita menyangkut sarana dan media yang dipakai dalam mengirim berita atau pesan. Sarana dan media yang diperlukan dan digunakan dalam proses komunikasi tergantung pada jenis dan sifat berita atau pesan yang akan disampaikan.

Efek (reaksi atau tanggapan)
Efek atau tanggapan yang diberikan oleh pihak penerima berita disebut respon atau umpan balik. Dengan adanya tanggapan dari pihak penerima berita maka komunikator akan dapat mengetahui apakah berita yang dikirim tersebut sampai dan dimengerti atau tidak oleh pihak komunikan. Dengan adanya respon atau feed back  dari pihak komunikan maka akan terjadi proses komunikasi dua arah yang dikenal dengan sebutan “two wayscommunication.” 
Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:
  1. Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu).
  2. Afektif (sikap seseorang terbentuk).
  3. Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Efek ini sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion, dan majority opinion.
1)      Personal opinion
Pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.
2)      Public opinion
Sering kita artikan sebagai pedapat umum. Pengertiannya adalah penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang  dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu secara sadar dan rasional.
3)      Majority opinion
Pendapat bagian terbesar dari publik atau masyarakat. Jika kita berbicara tentang opini atau pendapat maka kita sering mendengar opinion leader. Opinion leader adalah orang yang secara informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepada masyarakat. Opinion leader merupakan tempat bertanya.
Efek inilah yang memicu adanya umpan balik dari komunikan. Komunikan yang sedianya menjadi receiver berubah status menjadi komunikator sehingga terjalin komunikasi dua arah.  Jadi, umpan balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen yang dapat menilai apakah komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian.
Saluran/ media/ channel
Merupakan alat, saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya . Pesan dapat berupa kata - kata atau tulisan , tiruan , gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore , sms , dan sebagainya . Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan ( Wursanto , 1994 ).
Terdapat dua cara:
  1. Non mediated communication (face to face), secara langsung.
  2. Dengan media.

Setelah dikemas pesan dapat disampaikan melalui saluran (channel) atau media. Pengirim dapat memilih media lisan (oral), tertulis (written), atau elektronik (electroninc).
a)      Media lisan
Pesan yang disampaikan melalui media lisan dapat dilaksanakan dengan menyampaikan sendiri (in person), melalui telepon, mesin dikte atau videotape. Penerima bisa seorang diri, kelompok kecil, kelompok besar, atau massa. Keuntungan media lisan antara lain :
*      Mendapat tanggapan langsung entah berupa pertanyaan ataupun sekedar permintaan penjelasan.
*      Memungkinkan disertai nada atau warna suara, gerakgerik tubuh, raut wajah.
*      Dapat dilakukan dengan cepat.
b)      Media tertulis
Pesan yang disampaikan secara tertulis dapat disampaikan melalui surat, memo, laporan, hand-out, selebaran, catatan, poster, gambar, grafik, dan lain-lain. Keuntungan dari media tertulis antara lain :
*      Ada catatannya sehingga data dan informasi tetap utuh tidak dapat berkurang atau bertambah seperti informasi lisan.
*      Memberi waktu untuk dipelajari isinya, cara penyusunannya, dan rumusan kata-katanya.
c)      Media elektronik
Pesan yang disampaikan secara elektronik dilakukan melalui faksimili, email, radio, televisi. Keuntungan dari media elektronik antara lain :
*      Prosesnya cepat
*      Data dapat disimpan
Jadi, pesan dapat dikirim melalui berbagai media dan media itu dapat dikombinasikan. Misalnya pesan tertulis dijelaskan secara lisan. Pesan elektronik disusul dengan pesan tertuli. Karena itu pesan dapat diterima dengan semua indra kita.
Umpan balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesankomunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran.
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi  memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
  1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Maksudnya adalah  komunikasi bersifat nyata dan real sehingga dikatakan mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara maupun gerakan-gerakan sebagai tanda.
  2. Sosial-psikologis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau  permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau.
  3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga komponen komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.
Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding).Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu.Jadi, kita melakukan enkoding.
Dalam proses enkoding, pengirim melalukukan dua hal. Pertama, memikirkan sungguh-sungguh perasaan atau gagasan yang hendak disampaikan. Kedua, menerjemahkan perasaan atau gagasan itu ke dalam kode berupa lambang dalam bentuk kata atau nonkata yang dirasa dapat menyampaikan makna yang hendak disampaikan dengan tepat baik dan dapat diterima oleh penerimanya.
Dari berbagai kode dan lambang yang ada, pengirim memilih kode yang memenuhi kebutuhannya untuk menyampaikan makna, lalu mengaturnya agar dapat dimengerti dan diterima oleh penerima. Pada waktu melakukan enkoding ini, pengirim tidak hanya memikirkan apa yang akan disampaikan, tetapi juga cara bagaimana hal itu dapat disampaikan agar tujuan berkomunikasi tercapai dengan mendatangkan hasil yang diinginkan dari penerima.
Dengan demikian, karena menjadi pencipta pesan, maka pengirim dapat mengendalikan macam pesan yang mau disampaikan, bentuk kemasan yang digunakan, dan acap kali media yang akan dipakai untuk menyampaikan pesan itu.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding).Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi.Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder).Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan.Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan.Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna).Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Macam
Definsi
Contoh
Fisik
Interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain
Desingan mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamata
Psikologis
Interferensi kognitif atau mental
Prasangka dan bias pada sumber-penerima, pikiran yang sempit
Semantik
Pembicaraan dan pendengar memberi arti yang berlainan
Orang berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar
Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan.Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali,kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.






DAFTAR PUSTAKA


Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Daryanto. 2010. Ilmu Komunikasi Jilid 1. Bandung: Satu Nusa.
Shoelhi, M.B. A. 2009. Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.
Cangara, H. 2005. Pengantar ilmu komunikasi. Raja grafindo Persada. Jakarta

No comments:

Post a Comment