ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI
Anatomi : 1. Amanah Rachmawati
2. Innelina Purnamasari
Fisiologi : 1. Bestari Habi
Notulen : 1. Dyah Ayu Kirana
2. Mega Ernalia Hakim Putri
Kelas : D IV-IA
Pengertian
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Sedangkan pada pria berpusat di testis.
A. Sistem Reproduksi Pria
1. Organ reproduksi pada pria
Alat kelamin laki-laki terbagi menjadi tiga yaitu:
· Organ luar:
i. Penis
ii. Skrotum
· Organ dalam:
i. Testis
ii. Epididimis
iii. Vas deferens
iv. Saluran ejakulasi
v. Uretra
· Kelenjar kelamin:
i. Vesikula seminalis
ii. Kelenjar prostat
iii. Kelenjar cowper
Organ Luar
a. Penis
Terdiri atas jaringan seperti busa dan memanjang dari glans penis (kepala zakar),tempat muaranya uretra. Kulit pembungkus glans penis adalah preputum atau kulup (anfis,Eveyln,hal.327). Terlatak menggantung didepan skrotum. Bagian tengah penis disebut korpus penis dan pangkalnya disebut radik penis.Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosa ringan terdiri dari rongga – rongga seperti ret busa. Berfungsi sebagai alat kelamin pria yg berperan untuk kopulasi dan sebagai organ eksternal untuk urinasi.
Bagian-bagian Penis :
o Corpora cavernosa, 2 ruang mengisi sebagian besar penis, terisi jar. Spons
o Selaput albugenia terjadi, memberan yg mengelilingi corpora cavernosa u/ menjaga darah tetap berada dalam penis selama ereksi
o Uretra, tabung yg menjadi sal. Urin keluar, sal. Ejakulasi bagian ujung disebut meatus
o Corpus spongiosum, berbentuk ruang yg mengelilingi uretra, penuh dg darah selama ereksi
o Kopus karvernosus penis terdiri dari jaringan yang mengandung banyak sekali pembuluh darah.
Pada waktu akan mengadakan hubungan kelamin maka penis akan menjadi besar dan keras karena korpus tersebut.
Pada waktu akan mengadakan hubungan kelamin maka penis akan menjadi besar dan keras karena korpus tersebut.
Kopus karvernosus penis terdiri dari jaringan yang mengandung banyak sekali pembuluh darah. Pada waktu akan mengadakan hubungan kelamin maka penis akan menjadi besar dan keras karena korpus tersebut.
a. Skrotum
Adalah sebuah struktur berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak subkutan,berisi sedikit jaringan otot. Di dalam skrotum ini terdapat testis, setiap testis berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari peritoneum.
Skrotum merupakan kantung kulit banyak mengandung pigmen, Lapisan luar atau kulit skrotum merupakan lanjutan kulit abdomen yang berpigmen mengandung kelenjar sebasea. Suhu di dalam skrotum rata – rata adalah beberapa derajat celcius lebih rendah daripada suhu tubuh normal (fisiologi manusia,Sherwood,hal.697). Berfungsi menjaga suhu testis tetap pada sekitar 34oC (suhu efektif pembuatan sperma).
Organ Dalam
a. Testis
Merupakan organ kelamin laki-laki,berkembang di dalam rongga abdomen sewaktu janin dan turun melalui saluran inguinal kanan dan kiri masuk ke dalam skrotum menjelang akhir kehamilan (anatomi dan fisiologi untuk paramedis,Evelyn C. Pearce,hal. 326). Testosteron dari testis janin merupakan penyebab turunnya testis ke dalam skrotum (fisiologi manusia,sherwood,hal 697). Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatik di dalam skrotum (anatomi dan fisiologi untuk paramedis,Evelyn C. Pearce,hal. 326). Testis ini terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobulus testis.
Di dalam testis berkemas tubulus seminiferosa penghasil sperma dengan panjang sekitar 250 cm,di dalam tubulus ini terdapat dua jenis sel yaitu sel germinativum yang sebagian besar berada dalam berbagai tahap perkembangan sperma dan sel sertoli yang sangat penting dalam menunjang spermatogenesis (fisiologi mSel – sel sertoli yang berada di tubulus seminiferosa membentuk suatu cincin yang berjalan dari membran basal di bagian luar ke lumen tubulus. Setiap sel sertoli terentang dari membran luar ke lumen yang berisi cairan (fisiologi manusia.Sherwood,hal.701).
Sel – sel sertoli adalah tempat kerja testosteron dan FSH untuk mengontrol spermatogenesis (fisiologi manusia,Sherwood,hal.702) anusia,Sherwood,hal. 699).Testis berfungsi menghasilkan sel kelamin sperma (sitogenik) dan hormon kelamin testosteron (endokrinik) untuk mempertahankan ciri kelamin sekunder. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus tempat pembentukan sperma pada suhu di bawah suhu tubuh (± 35 derajat). Diantara tubulus ini terdapat sel-sel interstitial Laydig yg menghasilkan hormon testosteron. Sel sertoli berfungsi memberi nutrisi pada sperma. Setiap testis melalui tubulus seminiferus akan menghasilkan 200 – 250 juta spermatozoa
b. Epididimis
Merupakan organ kecil yang terletak di belakang testis. Merupakan saluran halus yang panjangnya ±6 cm. Terdiri atas sebuah tabung sempit yang sangat panjang dan berliku-liku di belakang testis. Melalui tabung ini sperma berjalan dan masuk ke dalam vas deferens.
Stuktur epididimis. Saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus eferentis panjangnya ±20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara ke duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens. Fungsinya sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum enjakulasi, memproduksi semen, serta sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma.
Semen
Terdiri dari sekret epididimis vesika seminalis dan prostrat serta mengandung spermatozoa yang dikeluarkan setiap enjakulasi, spermatozoa bergerak dalam semen lingkungan cairan alkalis melindungi dari keasaman. Terdiri dari 90% air yang mengandung 50 – 120 juta sperma per ml. Volume sperma mencapai 5% volume semen.
Kandungan zat kimia semen :
· Fruktosa
· Asam Sitrat
· Spermin
· Seminin
· Enzim prosfatase, asam glukoronidase, lisozom, amilase
· Prostaglandin
· Na, K, Zn, Mg
a. Vas deferens
Adalah sebuah saluran yang berjalan dari bagian bawah epididimis. Naik di belakang testis,masuk ke tali mani (funikulus spermatikus) dan mencapai rongga abdomen melalui saluran inguinal,dan akhirnya berjalan masuk ke dalam pelvis (anfis,Evelyn,hal.327). Berfungsi untuk menyalurkan sperma yang berasal dari epididimis menuju vesika seminalis.
b. Saluran ejakulasi
Jumlah sepasang. Berupa saluran pendek menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra. Berfungsi untuk menampung semen yang akan dikeluarkan pada waktu ejakulasi. Bagian ini mengandung otot polos yang berfungsi memberi tekanan pada kantong sehingga sperma dapat memancar dengan kuat
c. Uretra
Merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran ejakulasi. pengeluaran urin tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur dengan kegiatan kontraksi prostat. Uretra laki – laki panjangnya 17 sampai 23 cm. Berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Uretra pada pria dibagi menjadi empat bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya, yaitu:
• Pars praprostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
• Pars prostatica, terletak di prostat.
• Pars membranosa, panjang sekitar 1,5 cm dan di bagian lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
• Pars spongiosa/ cavernosa, panjang sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
Kelenjar Kelamin
d. Vesikula Seminalis
Adalah dua buah kelenjar tubuler yang terletak kanan dan kiri di belakang leher kandung kencing. Bentuknya berupa kantung yg merupakan kelenjar yg berlekuk2. Berwarna kekuningan dan besifat basa (alkalis). Menyumbang 60% total volume semen. Salurannya bergabung dengan vasa deferentia,untuk pembentukan saluran ejakulator (ductus ejaculatorios communis). Sekret vesikula seminalis adalah komponen pokok dari air mani fungsinya menghasilkan cairan yand disebut semen.Vesikula seminalis bermuara pada duktus deferens pada bagian yang hampir masuk prostat, dindingnya tipis mengandung serabut otot dan mukosa. Atau merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairan lendir yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi ovum. Berfungsi memberi nutrisi sperma dan prostaglandin membuat otot uterus berkontraksi mendorong sperma mencapai uterus
e. Kelenjar Prostat
Ukurannya kira-kira sebesar walnut atau buah kenari besar,letaknya di bawah kandung kencing,mengelilingi uretra. Terdiri atas kelenjar majemuk,saluran-saluran,dan otot polos. Prostat mengeluarkan sekret cairan yang bercampur dengan sekret dari testis. Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu :
a. lobus posterior
b. lobus lateral
c. lobus anterior
d. lobus medial
Panjang kelenjar prostat adalah 2-5 cm. Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu. Berfungsi mensekresi cairan: encer spt susu bersifat alkalis u/ menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina
f. Kelenjar bulbouretralis (Cowper)
Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat panjangnya 2 – 5 cm. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). Berfungsi untuk menghasilkan sekret (hasil produksi kelenjar) untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan spermatozoa.
g. Fenikulus spermatikus
Merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis,pembuluh limfe dan serabut-serabut saraf.
· Prostaglandin
· Na, K, Zn, Mg
1. Hormon pada reproduksi pria
· Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal. Fungsinya adalah meningkatkan libido, fungsi imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis.
Pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria memproduksi hormon testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali lipat dari testosteron pada wanita. Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam fungsi seksual,produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.
· LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. Berfungsi merangsang sel-sel Leydig testis untuk menghasilkan tostesteron.
· FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior. berfungsi merangsang perkembangan spermatosit dalam proses spermatogenesis, khususnya merangsang sel-sel sertoli pada perubahan spermatid menjadi sperma.
· Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Hormon ini berperan dalam proses pematangan sperma.
· Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
2. Sperma
Sperma atau spermatozoa adalah sel reproduksi laki-laki yang diproduksi oleh testis mulai saat pubertas dan biasanya berlanjut hingga usia 70-an. Ketika laki-laki mengalami ejakulasi, antara 2 sampai 7 juta sperma meninggalkan tubuhnya (http://kamuskesehatan.com/arti/sperma/). Dihasilkan oleh tubulus seminiferosa di testis.
Keterangan:
1. Kepala
Berbentuk oval, lebar 2,5-3,5 μm dan panjang 4-5 μm,berisi nukleus yang dilapisi akrosom (tutup kepala) yang mengandung enzim yang diperlukan untuk menembus ovum.
2. Bagian tengah
Mengandung mitokondria → memproduksi ATP → diperlukan untuk pergerakan
3. Ekor
Panjang 50μm,mengakibatkan mobilitas sperma untuk bergerak.
Karakteristik Sperma:
o Cairan sedikit kental
o Volume 3-5 cc
o Lebih dari 60% sperma bergerak aktif
o Jumlah sperma 60-100 juta/cc, bila kurang dari 20 juta/cc menunjukan infertilitas (mandul)
o Jumlah sperma yang normal harus besar dari 70%
3. Spermatogenesis
Merupakan pembentukan sperma terjadi di dalam testis, tepatnya di dalam tubulus seminiferus. Dua sampai tiga lapis dinding luar tubulus seminiferus merupakan epithelium germinal, sel-selnya berdeferensiasi menjadi spermatogonia yang merupakan prekusor sperma.
Memerlukan waktu 40 hari dari spermatogonia menjadi sperma matang. Setiap hari beberapa ratus sperma mencapai kematangan
Spermatogenesis dimulai dari usia 13 tahun (usia pubertas) berlangsung seumur hidup
Spermatogenesis mencakup tiga tahapan :
1. Proliferasi mitotik
2. Meiosis
3. Pengemasan
Keterangan:
Spermatogonia terus-menerus memperbanyak diri dengan membelah secara mitosis. Spermatogonium (tunggal) mengandung kromosom diploid (2n) atau mengandung 23 pasang kromosom. Setelah berulangkali membelah akhirnya berubah menjadi spermatosit primer yang masih diploid. Setelah beberapa minggu, spermatosit primer membelah secara meiosis (meiosis 1) menjadi 2 buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n) atau 23 buah kromosom. Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (meiosis 2) menjadi 4 buah spermatid.
1. Komponen perilaku seksual pria
Komponen perilakunya | Definsi | Dilaksanakan oleh |
Ereksi | Pengerasan penis yang dalam keadaan normal lemas sehingga penis dapat masuk ke dalam vagina | Pembengkakan jaringan erektil penis oleh darah akibat vasodilatasi arteriol penis yang diinduksi oleh sistem parasimpatis dan penekanan vena secara mekanis |
Ejakulasi : - Fase Emisi - Fase Ekspulsi | Pengosongan sperma dan sekresi kelenjar seks tambahan (semen) ke dalam uretra. Penyemprotan dengan kuat dan ekspulsif semen dari penis. | Kontraksi otot polos di dinding duktus dan kelenjar seks tambahan yang diinduksi oleh sistem simpatis. Kontraksi otot rangka di dasar penis yang diinduksi oleh neuron motorik. |
2. Tahap Ejakulasi
Mekanisme Ereksi dan Ejakulasi
Ereksi merupakan salah satu fungsi vaskuler korpus kavernosum di bawah pengendalian saraf otonom.
Pada kondisi biasa, saraf simpatis menyebabkan kontriksi arteriol yang menuju ke korpus kavernosa, sehingga aliran darah yang menuju ke sana sedikit. Pada rangsangan seksual atau yang lain, maka saraf parasimpatis akan menyebabkan dilatasi arteriol yang menuju ke kavernosa.
Sinusoid pada korpus kavernosa dipenuhi darah, dan vena menjadi tertekan, sehingga darah tetap berada di sinusoid korpus kavernosa. Penis menjadi keras.
Ketika timbul ejakulasi, saraf simpatis menyebabkan konstriksi arteriol, sehingga aliran darah yang ke kavernosa mengecil. Darah dari sinusoid korpus kavernosa mengalir ke vena, penis menjadi lunak.
Impuls simpatis menyebabkan kontraksi peristaltik di duktus testis, epididimis, dan duktus deferen menyebabkan sperma mengalir ke sepanjang saluran.
Impuls parasimpatis menyebabkan otot bulbokavernosum berkontraksi secara berirama, menyebabkan cairan semen keluar.
Tambahan dari Pertanyaan
Kebiri
Kebiri (juga disebut pengebirian atau kastrasi) adalah tindakan bedah atau kimia yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada jantan atau fungsiovarium pada betina. Pengebirian dapat dilakukan baik pada hewan ataupun manusia.
Ada juga yang praktiknya memotong penis dan bahkan ada pula yang dilakukan dengan memotong penis dan testis sekaligus. (http://hot.detik.com/)
Kebiri sifatnya amputasi, yakni pembuangan buah zakar atau testis sehingga tidak dapat lagi memproduksi sperma dan hormon testosteron (kejantanan). (http://thpardede.wordpress.com/2011/02/07/untuk-apa-di-kebiri/)
Pengaruhnya : kehilangan fungsi testosteron (Hormon testosteron berperan penting membangun sosok laki-laki. Testosteron pula yang membentuk jaringan organ reproduksi pria, membangkitkan libido, dan produksi sperma. Testosteron juga membangun dan mempertahankan karakteristik seksual sekunder pria, seperti kepadatan tulang dan otot, serta menumbuhkan rambut di beberapa bagian tubuh (janggut, kumis, rambut ketiak, dan rambut di bagian kemaluan), suara yang lebih berat dibandingkan perempuan, serta mengurangi risiko osteoporosis.)
Sumber: (http://health.kompas.com/read/2012/07/05/08582546/Bila.Tubuh.Kurang.Testosteron)
Nasib sperma yang tak dapat membuahi ovum
Hanya diperlukan satu dari jutaan sperma yang masuk ke vagina untuk membuahi sel telur. Meski cuma satu, tapi sperma harus berjuang keras untuk melakukan pembuahan. Sperma harus melakukan perjalanan panjang, di mana dalam perjalanannya, sperma bisa saja mati. Kendati sudah bertemu sel telur pun, sperma tidak bisa dengan mudah melakukan penetrasi.
"Ada juga sperma yang enggak bisa bertemu sel telur pertama karena memang rusak kedua karena di mulut rahim itu ada lendir alamiah yang mengandung antibodi," kata dr Johannes Soedjono, M.Kes., SpAnd, spesialis andrologi Unit Kesehatan Reproduksi/Andrologi RS AL Dr Ramelan, Surabaya, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (9/10/2013). Jadi saat sperma masuk ke mulut rahim dan dianggap sebagai musuh atau benda asing, antibodi di sel telur bisa saja justru membunuh sperma. Nah, sperma yang mati akan terserap oleh tubuh dan ada juga yang dalam beberapa waktu sperma yang gagal bertemu sel telur ini diam di dalam vagina. "Lalu waktu si wanita berdiri, akan keluar cairan. Itu bukan sperma yang bagus yang keluar, tapi yang gagal atau yang rusak tadi," sambung dr Nugroho.
Saat dihubungi terpisah, seksolog dr Andri Wanananda, MS mengatakan waktu yang diperlukan sperma untuk bisa menembus sel telur itu relatif. Beberapa literatur menyebut pada kondisi yang ideal, sperma dapat hidup antara 3 sampai 6 hari di dalam tubuh perempuan. "Sperma bisa gagal karena ada gangguan hormon atau kondisi spermanya yang tidak baik, maka dia akan mati, punah, bisa terserap dalam tubuh atau dikeluarkan melalu vagina si wanita," ucap dr Andri.
Sumber: (http://health.detik.com/read/2013/10/09/153138/2382585/775/beginilah-nasib-sperma-yang-tidak-bisa-membuahi-sel-telur)
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Disusun oleh :
1. Amalia Nur Ainina
2. Inayah Saraswati Arsya
3. Khalydia Nafisha
4.Aulia Arrum S
4.Aulia Arrum S
Notulen :
1. Dyah Ayu Kirana
2. Mega Ernalia Hakim Putri
Politeknik Kesehatan Kementrian Jakarta II
Jurusan Gizi Angkatan 2014
Sistem Reproduksi Wanita
·
· Genetalia Interna
· Genetalia Interna
· Genetalia Eksterna
Genetalia Eksterna
Organ atau alat kelamin yang tampak dari luar, dapat dilihat bila wanita dalam posisi litotomi.
- Mons Vineris
- Labia Mayora
- Labia Minora
- Klitoris
- Hymen (Selaput dara)
- Vestibulum
Mons Vineris
Mons Veneris merupakan bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan simpisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons veneris akan di tumbuhi oleh rambut.
Labia Mayora
Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Yaitu dua lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulvadan terdiri dari kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. Labia mayora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakangdan merupakan batas depan dari perinium, yang disebut commisura posterior (frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.
Labia Minora
Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan kecil dari kulit diantara bagian superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung jaringan erektil. Kedua lipatan tersebut bertemu dan membentuk superior sebagai preputium klitoridis pada bagian superior dan inferior sebagai klitoridis pada bagian inferior
Klitoris
Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, banyak mengandung urat-urat syaraf sensoris yang dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis dan pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm. klitoris identik dengan penis tetepi ukurannya lebih kecil dan tak ada hubungannya dengan uretra
Hymen
Hymen adalah diafragma dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina, di tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang tersebut kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari, letaknya di bagian mulut vagina memisahkan genitalia eksterna dan interna.
Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat disamping dan agak kebelakang dari introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping dan agak dorsal dari uretra.
Genetalia Interna
Genetalia interna wanita merupakan organ atau alat kelamin yang tidak tampak dari luar, terletak di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan
Terdiri dari :
- Vagina
- Uterus
- Tuba Fallopi
- Ovarium
Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan merupakan tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm dari vestibula ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina mempunyai fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah menstruasi, sebagai jalan lahir pada waktu partus.
Uterus
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim brhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Hubungan antara kavum uteri dengan kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal, Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri.
Tuba Fallopi
Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulia dari kornu uteri kanan kiri yang panjangnya kurang lebih 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsi tuba yang utama adalah untk membawa ovum yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.
Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :
- Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai pada ostium internum tubae.
- Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan infundibulum dan merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk huruf S.
- Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar dari dinding uerus dan merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
- Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan lubangnya menghadap ke rongga perut, Bagian ini mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap ovum.
Ovarium
Ovarium berbentuk oval dan terletak pada dinding panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yaitu terletak di kiri dan kanan uterus.
Fungsi ovarium adalah sebagai berikut:
1. Mengeluarkan hormon progesteron dan esterogen
2. Mengeluarkan telur setiap bulan
Ukuran ovarium sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm. Berat ovarium kurang lebih 4-8 gram.
Pengaruh Hormonal Wanita
Hormon yang berpengaruh pada reproduksi wanita adalah hormon estrogen dan progesteron.
Efek Fisiologis Estrogen
- Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi, terutama lapisan mukosa dan lapisan otot tuba uterin, uterus, dan vagina. Estrogen juga menstimulasi pertumbuhan duktus dan alveoli kelenjar mamae
- Mempengaruhi konfigurasi tubuh total melalui peningkatan pembentukan tulang dan peningkatan penumpukan lemak.
- Menyebabkan produksi sekresi serviks berair jernih yang cenderung memfasilitasi masuknya sperma ke dalam uterus.
Efek Fisiologis Progesteron
- Merangsang pertumbuhan endometrium uterus lebih lanjut untuk mempersiapkan terhadap implantasi ovum yang sudah dibuahi
- Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel alveolar kelenjar mamae menjadi sel-sel pensekresi susu.
- Meningkatkan viskositas mukus serviks dan dengan demikian cenderung menghambat masuknya ke os serviks.
Siklus reproduksi pada wanita
1. Siklus Oogenesis
• Fase Menstruasi
• Fase praovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
2. Siklus Kehamilan
3. Siklus Kelahiran
4. Siklus Menopause
MENSTRUASI DAN KEHAMILAN
Siklus Menstruasi
Pada pengertian klinik,haid dinilai berdasarkan tiga hal. Pertama,siklus haid yaitu jarak antara haid hari pertama haid dengan hari pertama haid berikutnya. Kedua,lama haid,yaitu jarak hari pertama haid sampai perdarhan haid berhenti ,dan ketiga jumlah darah yang keluar selama satu kali haid.
Haid dikatakan normal bila didapatkan siklus haid,tidak kurang dari 24 hari,tetapi tidak melebihi 35 hari,lama haid 3 -7 hari,
• Haid normal merupakan hasil akhir suatu siklus ovulasi. Siklus ovulasi diawali dari pertumbuhan beberapa folikel antral pada awal siklus,diikuti ovulasi dari satu folikel dominan,yang terjadi pada pertengahan siklus.
• Sekitar 5 -7 tahun pascamenarche,siklus haid relatif memanjang,kemudian perlahan panjang siklus haid berkurang,menuju siklus yang teratur normal,memasuki masa reproduksi,masa sekitar usia 20 – 40 tahun.
• Variasi panjang siklus haid merupakan manifestasi klinik variasi panjang fase folikuler di ovarium,sedangkan fase luteal mempunyai panjang yag tetap berkiar antara 13 – 15 hari.
• Pada usia 25 tahun lebih dari 40 % perempuan mempunyai panjang siklus haid berkisar antara 25 – 28 hari,usia 25 – 35 tahun lebih dari 60% mempunyai panjang siklus haid 28 hari,dengan variasi di antara siklus haid 15%
• Pada awal siklus (awal fase folikuler) reseptor LH hanya dijumpai pada sel teka,sedangkan reseptor FSH hanya ada di sel granulosa.
• LH memicu sel teka untuk menghasilkan hormon androgen,selanjutnya hormon androgen memasuki sel granulosa. FSH dengan bantuan enzim aromatase mengubah androgen menjadi estrogen (estradiol) di sel granulosa.
Perubahan Histologis Pada Ovarium Dalam Siklus Haid
• Dampak stimulus gonadotropin pada ovarium salah satunya adalah perubahan folikel,atau folikulogenesis. Selama satu siklus pertumbuhan folikel secara berurutan mulai dari awal siklus dibagi menjadi 3 fase,yaitu :
- Fase folikuler
- Fase ovulasi
- Fase luteal
1. Fase folikuler
• Pada umumnya fase folikuler berkisar antara 10 – 14 hari.
• Selama fase folikuler didapatkan proses steroidogenesis,folikulogenesis dan oogenesis/meiosis yang saling terkait.
• Pada awal fase folikuler didapatkan beberapa folikel antral yang tumbuh,tetapi pada hari ke 5 – 7 hanya satu folikel dominan yang tetap tumbuh akibat sekresi FSH yang menurun.
• Sebenarnya folikulogenesis sudah mulai jauh hari sebelum awal siklus,diawali dari :
1. Folikel primordial
2. Folikel preantral
3. Folikel antral
4. Folikel preovulasi
2. Fase Ovulasi
• Lonjakan LH sangat penting untuk proses ovulasi pasca keluarnya oosit dan folikel.
• Lonjakan LH dipicu oleh kadar estrogen yang tinggi yang dihasilkan oleh folikel preovulasi.
• Dengan kata lain,stimulus dan kapan ovulasi bakal terjadi ditentukan sendiri oleh folikel preovulasi.
• Ovulasi diperkirakan terjadi 24-36 jam pasca puncak kadar estrogen dan 10-12 jam pasca puncak LH.
• Lonjakan LH digunakan sebagai petanda/indikator untuk menentukan waktu kapan diperkirakan ovulasi bakal terjadi
• Ovulasi terjadi sekitar 34-36 jam pascaawal lonjakan
3. Fase Luteal
• Menjelang dinding folikel “pecah” dan oosit keluar saat ovulasi,sel granulosa membesar,timbul vakuol dan penumpukan pigmen kuning,lutein proses luteinisasi,yang kemudian dikenal sebgai korpus luteum.
• Selama 3 hari pascaovulasi,sel granulosa terus membesar membentuk korpus luteum bersama sel teka dan jaringan stroma disekitarnya.
• Vaskularisasi yang cepat,luteinisasi dan membrane basalis yang menghilang,menyebabkan sel yang membentuk korpus luteum sulit dibedakan asal muasalnya.
Kehamilan
• Proses kehamilan terdiri dari ovulasi yaitu proses peepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks,terjadi migrasi spermatozoa dan ovum,terjadi konsepsi dan perkembangan zigot,terjadi nidasi(implantasi) pada uterus,pembentukan plasenta,tumbuh kembang hasil konsepsi dampai aterm (Prawirohardjo,2007)
• Proses permulaan kehamilan ketika bersatunya sel telur (ovum) dan sperma atau disebut fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai stadium morula selama 3 hari dan bergerak kearah rongga rahim oleh rambut getar tuba (silia) dan kontraksi tuba, hasil konsepsi tiba dalam kavum uteri pada tingkat blastula ( Prawirahardjo, 2005 ).
• Hasil konsepsi akan menanamkan dirinya dalam endometrium (nidasi). Ketika blastula mencapai rongga rahim, endometrium berada dalam masa sekresi sehingga blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi (Prawirohardjo, 2007).
• Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Kemudian blastula akan berkembang menjadi janin. Untuk mencukupi kebutuhan janin maka dibentuklah plasenta. Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan kurang lebih 16 minggu, dan berfungsi untuk memberikan makanan pada janin. Respirasi janin, untuk tempat sekresi bagi janin, dan tempat pembentukan hormon dan juga tempat menyalurkan segala kebutuhan janin (Varney, 2006).
• Didalam rahim janin juga diproteksi oleh air ketuban, volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc, air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis dan berasa amis (Varney, 2006).
• Masa kehamilan yang normal diakhiri dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan dari jalan lahir dan bayi tersebut kuat untuk hidup diluar kandungan (Varney, 2006).
Proses Adaptasi,Fisiologis dan Psikologis dalam Kehamilan
Perubahan Adaptasi Fisiologis
• Adaptasi anatomik,dan fisiologik serat biokimiawi yang terjadi pada wanita selama masa kehamilan yang penek itu begitu besar.
• Perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan.
• Kebanyakan adaptasi yang besar sekali ini terjadi sebagai respon terhadap stimulasi fisiologik yang diberikan oleh janin atau jaringan janin,sistem komunikasi ibu-janin
• Perubahan akibat kehamilan dialami oleh seluruh tubuh wanita,mulai dari sistem pencernaan,pernafasan,kardiovaskuler,integumen,endokrin,metabolisme,muskuloskeletal,payudara,kekebalan dan sistem reproduksi khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna.
1. Sistem Reproduksi dan Payudara
• Menurut Prawirohardjo perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem reproduksi serta payudara adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Uterus
b. Serviks Uteri
c. Segmen Bawah Uterus
d. Kontraksi Braxton-Hikcs
e. Vagina dan Vulva
f. Ovarium
g. Mammae
a. Perubahan Uterus
• Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawa pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.
• Pada kehamilan 8 minggu terus membesar,sebesar telur bebek,pada kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa.
• Pada 16 minggu sebesar kepala bayi/tinju orang dewasa pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri 25cm. Pada 32 minggu 27cm,pada 36 minggu 30cm.
• Pada kehamilan 40 minggu TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah prosesus xyfoideus
• Berat menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan,ukurannya untuk pertumbuhan janin rahim menjadi besar,endomterium menjadi desidua,ukuran kehamilan 30x25x20 kapasitas lebih dari 4000 c.
• Kehamilan 5 bulan rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dinding rahim tipis karena itu bagian-bagian anak dapat diraba melalui dinding perut dan rahim;terbentuk sigmen atas rahim (S.A.R) dan Sigmen bawah rahim(S.B.R)
• Posisi rahim dalam kehamilan : awal kehamilan ante atau Retrofleksi
• Akhir bulan kedua uterus teraba satu sampai dua jari diatas Symphisis pubis keluar dari rongga panggul
• Akhir 36 minggu 3 jari dibawah Procesus xypidieus
• Uterus yang hamil sering berkontraksi tanpa rasa nyeri juga kalau disentuh pada waktu pemeriksaan(palpasi) konsistensi lunak kembali.
b. Serviks Uteri
• Perubahan ditentukan sebulan setelah konsepsi,perubahan kekenyalan,tanda Goodel serviks menjadi lunak warna menjadi biru,membesar (edema) pembuluh darah meningkat,lendir menutupi osteum uteri (kanalis servikalis) cerviks menjadi lebih mengkilap (Prawirohardjo,1999)
• Glandula servikalis mensekresikan lebih banyak mucus dan plak bahan mukus yang akan menutupi kanalis servikalis.
• Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk menutup kanalis servikalis dan untuk memperkecil resiko infeksi genital yang meluas ke atas.
• Menjelang akhir kehamilan kadar hormone relaksin memberikan pengaruh perlunakan kandungan kolagen pada serviks (Verrals,2003)
• Dalam persiapan persalinan,estrogen dan hormon plasenta relaksin membuat serviks lebih lunak.
• Sumbat mucus yang disebut operculum terbentuk dari sekresi kelenjar serviks pada kehamilan minggu ke-8.
• Sumbat mucus tetap berada dalam serviks sampai persalinan dimulai,dan pada saat itu dilatasi serviks menyebabkan sumbat tersebut lepas. Terlihat mucus serviks merupakan salah satu tanda dini persalinan(Farrer,2001).
c. Segmen Bawah Uterus
• Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium interna bersama-sama isthmus uteri.
• Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin.
• Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi (Farrer,2001)
d. Kontraksi Braxton – Hikcs
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di sepanjang kehamilan.Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi darah dalam plasenta (Farrer,2001)
e. Vagina dan Vulva
• Vagina dan serivks akibat estrogen mengalami perubahan karena adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah,agak kebiruan(livide) disebut tanda Chadwick.
• Pada awal kehamilan,vagina dan serviks memilki warna merah yang hampir biru(normalnya,warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah merah muda). Warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesteron(Farrer,2001)
f. Ovarium
• Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.
• Korpus luteum graviditas bediameter kira-kira 3 cm,lalu ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
• Ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxing,suatu immunoreaktive inhibin dalam sirkulasi maternal.
• Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
g. Mammae
• somatomammotoprin,estrogen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
• Pada kehamilan akan terbentuk lemak sehingga mammae menjadi lebih besar.
• Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat kelaur cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum
• Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen,progesteron,laktogen plasental dan prolktin.
• Stimulasi hormonal ini menimbulkan poliferasi jaringan,dilatasi pembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara
• Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran serta beratnya meningkat hingga mencapai 500 gram untuk masing-masing payudara.
• Areola menjadi lebih gelap dan dikelilingi oleh kelenjar-kelenjar sebasea yang menonjol, kelenjar ini terlihat pada kehamilan sekitar 12 minggu (Farrer,2001)
2. Perubahan metabolik
• Sebagian penambahan berat badan selam kehamilan berasal dari uterus dan isinya, payudara, volume darah, dan cairan ekstrseluler. Diperkirakan selam kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Pada trimester ke2 dan ke3 perempuan dengan gizi baik dianjurkan untuk menambah BB perminggu 0,4 kg, gizi kurang 0,5 kg, gizi lebih 0,3 kg.
• Perubahan metabolisme dalam tubuh terutama Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi.
• Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil adalah Kalsium 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin. Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari. Zat besi, 800 mg atau 30 sampai 50 mg sehari. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
3. Sirkulasi darah
• Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat-alat yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
• Eritropoesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transpor zat asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar, sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah
4. Sistem respirasi
• Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam.
5. Traktus digestivus
• Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan :pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut morning sicknes, muntah yang terjadi disebut emesis gravidarum,muntah berlebihan sehingga menggangu kehidupan sehari-hari, disebut hiperemesis gravidarum, progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi
6. Traktus urinarius
• Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69-70%. Pada kehamilan ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya pembentukan urine, terutama pada ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh progesteron.
7. Kulit
• Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh peningkatan melanophore stimulating hormone (MSH) yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di areola mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisera. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide.
Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam masa Kehamilan
• Selama kehamilan kebanyakan ibu mengalami perubahan psikologis dan emosional.
• Perubahan psikologis dan emosional ini tampaknya berhubungan dengan perubahan biologis yang dialami ibu selama kehamilan.
• Emosi ibu hamil cenderung labil.Reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat saja berlebihan dan mudah berubah-ubah
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
1. Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan
• Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya, dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama hamil.
a. Faktor Usia
1)Segi negatif kehamilan di usia tua
– Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut memengaruhi kondisi janin.
– Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini telah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada perempuan dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun)
– Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun), keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.
2. Segi positif hamil di usia tua
- Kepuasan peran sebagai ibu
- Merasa lebih siap
- Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
- Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
- Mampu mengambuil keputusan
- Karir baik, status ekonomi lebih baik
- Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
- Periode menyusui lebih lama
- Toleransi pada kelahiran lebih besar
b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Penyakit Jantung
3. Diabetes Mellitus
4. Anemia
5. Penyakit Menular Seksual
c. Kehamilan ganda (Multiple)
d. Kehamilan dengan HIV
2. Status gizi
• Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman.
• Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini kepada ibu karena terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
• Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.
3. Gaya hidup
• Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain.
• Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
• Substance abuse
• Perokok
• Hamil di luar nikah/ kehamilan tidak diharapkan
4.Faktor Psikologis
1. Stresor Internal dan Eksternal
2. Support Keluarga
3. Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)
4. Partner Abuse
5.Faktor lingkungan, sosbud dan ekonomi
1 Kebiasaan dan Adat Istiadat
2. Fasilitas Kesehatan
3.Ekonomi
Tanda –tanda dan gejala Kehamilan
1. Tanda Mungkin Hamil
1) Perut membesar
2) Uterus membesar, sesuai dengan umur kehamilan.
3) Tanda Chadwicks, mukosa vagina berwarna kebiruan karena hipervaskularisasi hormon estrogen
4) Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
5) Tanda Goodell, portio teraba melunak.
6) Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.
6) Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.
7) Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
8) Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.
9) Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasanyeri.
10) Reaksi kehamilan positif (Lusa, 2009)
2. Tanda Tidak Pasti Hamil
• Menurut Winknjosastro (2007) wanita hamil terdapat beberapa tanda atau gejala, antara lain sebagai berikut:
1) Amenorea (tidak haid), gejala ini sangat penting kerena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi
2) Nausea (enek) dan emesis (muntah), dimana enek pada umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu), sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan
4) 4. Pingsan, sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamialn. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Mammae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang Iduktuli dan alveoli di mammae. Galndula montgomeri tampak lebih jelas.
6) Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
7) Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mual membesar
8) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
9) Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai chloasma gravidarum. Areola mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea nigra).
10) Varises, sering dijumpai pada triwulan terakhir didapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis.
3. Tanda Pasti Hamil
• Tanda pasti dari kehamilan dalam Prawirohardjo (2007), dapat ditentukan dengan jalan:
- Gerakan janin dalam rahim, terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin
- Denyut jantung janin
Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi.
Diagnose Kehamilan
• Kehamilan normal dengan gambaran ibu sehat,tidak ada riwayat obstetri buruk,ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan,pemeriksaan fisik dan laboratorium normal (Saifuddin,2006)
• Kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera. Seperti perdarahan,eklampsia,ketuban pecah dini,atau kondisi-kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu dan bayi(saifuddin,2006)
• Cara melakukan diagnosis kehamilan antara lain melakukan Anamnesis diantaranya :
- kapan ibu mulai tidak mendapat haid?
- Apakah ibu mengalami mual muntah ?
- Apakah terjadi pembesaran payudara ?
- Pembesaran puting susu ?
- Sering buang air kecil ?
- Lesu/lelah/cepat pingsan ?
- Pigmentasi kulit ?
- Folikel Montgomery
- Mengidam
- Anoreksia
- Obstipasi
- Epulis
- Varises
- Peningkatan suhu basal badan
- Peningkatan saliva
- Perubahan warna payudara
- Keluarnya kolostrum
LAKTASI
LAKTASI : Proses pengeluaran dan pembentukan Asi
FISIOLOGI LAKTASI: Merupakan bagian integral dari daur produksi manusia dibawah control hormon prolaktin dan oksitosin
Reflek Prolaktin
hisapan bayi Æreceptor pada nipple implus Ænasafagus Æhipotalamus Æprolaktin Æepitel Æalveoli memproduksi ASI
Reflek oksitosin ( let down reflek )
pituitary posterior Æ oktosin Æ kontrasi sel miopitel dinding alveoli dengan sel mamae Æ ASI meningkat melalui sisi ductus dan sinus laktiferus
Reflek oksitosin meningkat :
v Ada rangsangan pada puting susu
v Melihat bayi / perhatian
v Suara cemas
Reflek oksitosin menurun :
- Cemas
- Takut, sakit
- Kurang PD
Hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi:
- Estrogen : pembesaran mamae
- Progesteron :
- Perkembangan sistim sekresi mamae
- Pertumbuhan lobulus, pembentukan alveolus baru, perkembangan sekresi dalam sel-sel alveolus
· Prolaktin : Merangsang produksi ASI
· Somototropin : Laktogenik ( ringan )
· Glukokorticoid : Mengatur transportasi ASI selama laktasi
· Tyroid : Stimulasi nafsu makan (metabolisme)
Produksi ASI
Dalam fisiologi laktasi, prolaktin, suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitari anterior sangat penting untuk produksi asi. Selama kehamilan kerja hormon ini terhambat oleh hormon placenta. Dengan lepasnya atau keluarnya placenta pada akhir proses persalinan. Maka kadar estrogen & progesterone beransur turun sampai dapat melepaskan dan mengaktifkannya prolaktin
Terjadinya peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat diextrakan bahan penting untuk pembentukan air susu
Pengeluaran air susu
Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel elektrolit kepapilla mamae:
Ø Tekanan dari belakang
Tekanan globuli yang baru terbentuk didalam sel akan mendorong globuli tersebut kedalam tubulus laktifer dan pengisapan oleh bayi Akan memacu sekresi air susu lebih banyak
Ø Reflek neurohormonal
Apabila bayi di susui akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat didalam glandula pituitaria posterior. Sekresi oksitoksin yang sama akan menyebabkan otot uterus brkontraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (masa nifas)
Pemeliharaan Laktasi
Dua faktor yang terpenting untuk pemeliharaan laktasi adalah:
- Rangsangan
Bayi yang minum ASI perlu sering menyusui, terutama pada hari-hari neonatal awal. Penting bahwa bayi difiksasi pada payudara dengan posisi yang benar apabila diinginkan untuk meningkatkan rangsangan yang tepat sebagi respon terhadap pengisapan, prolaktin dikeluarkan dari glandula pituitaria anterior dan dengan demikian memacu pembentukan air susu yang lebih banyak.
- Pengosongan sempurna payudara
Bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum diberikan payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan satu payudara yang kedua, maka pemberian air susu yang berikutnya payudara yang kedua ini yang diberikan pertama kali. Apabila diinginkan agar bayi benar-benar puas (kenyang), maka bayi perlu diberikan air susu awal maupun air susu akhir pada saat sekali minum hal ini hanya dapat dengan pengosongan sempurna pada satu payudara.
Apabila air susu yang diproduksi tidak dikeluarkan maka laktasi akan tertekan (mengalami hambatan) karena terjadi pembengkakan, alveoli tidak dapat berkontraksi. ASi tidak dapat dipaksa masuk kedalam ductus lactifer.
Untuk menghadapi masa laktasi (menyusukan) sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamae yaitu :
- Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli dan jaringan lemak bertambah
- Cairan susu yang pertama kali keluar dari ductus laktiferus disebut colostrum bewarna kuning – putih susu
- Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas
- Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen dan progesterone hilang
ASPEK KEWAJIBAN PADA LAKTASI
Dalam menyusui bayi terpenuhi kebutuhan anak dalam hal :
v Kepuasan fisik yaitu ASI diperlukan untuk pertumbuhan dirinya
v Kepuasan psikis / rasa aman untuk mengembangkan kualitas prilaku dan kepribadian serta kemampuan dirinya
v Proses belajar karena bayi harus berjuang dalam menyesuaikan mulutnya dengan payudara ibu
Bagi ibu yang berhasil menyusui bayinya akan menimbulkan hal-hal sbb :
- Puas, bangga & bahagia
- Naluri keibuan tersaluri
- Kesempatan terbaik untuk mendidik anak
ASI (AIR SUSU IBU)
Persiapan pembentukan Asi sudah dimulai sejak awal kehamilan status nutrisi ibu dalam kehamilan mempengaruhi proses laktasi. Tidak diragukan lagi bahwa Asi adalah makan yang cocok dan tepat untuk bayi dapat dilihat dari komposisi dan manfaatnya
a. Komposisi Asi
Asi adalah cairan yang alkalis (basa) berwarna putih kebiruan dengan berat jenis 1,031. rata-rata kandungan Asi dikumpulkan selama 24 jam :
n Protein 1,5%
Jauh lebih mudah dicerna bayi jika dibandingkan dengan protein ASS, protein dari susu disebut kasein. Kadar protein yaitu laktoalbumin dan laktoglobulin lebih besar Asi dibandingkan ASS
n Lemak 3,5%
Asi mengandung lemak jenuh dan lemak tak jenuh yang sama kadarnya, dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah dari pada butir-butir lemak yang terdapat pada susu sapi. Diduga karena bayi telah belajar mengelola kolesterol pada stadium awal ini. Maka terdapat insiden penyakit jantung yang lebih rendah pada masa dewasanya
n Karbohidrat 7,0%
mengabdung faktor bifidus dan faktor ini tidak terdapat didalam air susu sapi
n Garam mineral 0,2 %
natrium dalam kadar yang ideal untuk bayi
kalsium
fosfor
magnesium
n Zat besi
kadar zat besi yang rendah tak mengurangi sifat anti infektif laktoferin
n Vitamin
kadar vitamin A, B, C, D dan E lebih tinggi dibandingkan kadarnya dalam ASS, tetapi lebih sedikit vitamin K dalam ASI
n Air 78,8%
nilai kalori 80 kilo joule / 30 ml
Faktor pelindung terdapat didalam asi maupun didalam kolostrum
- Imunoglobulin protektif
- Laktoferin
- Lisosom
- Faktor antitripsin
- Faktor bifidus
b. Manfaat Asi
Ø Asi mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dgn kebutuhan bayi
Ø Asi mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi dimana laktosa ini dalam usus akan mengalami peragian hingga membentuk asam laktat manfaat asam laktat :
1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis
2. Mersangsang pertumbuhan mikro organic yang dapat menghasilkan berbagai asam organic dan mesintesa beberapa jenis vitamin dalam usus
3. Memudah pengendapan calsium casenat (protein susu)
4. Memudahkan penyerapan berbagai mineral
Ø Asi mengandung anti bodi / zat penolak yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi misalnya:
- Gastroenteritis
- Batuk ringan
- Tetanus, dll
Ø Asi lebih aman dari kontraminasi, karena diberikan langsung kemungkinan tercemar zat berbahaya lebih kecil
Ø Temperatur asi lebih sesuai dengan temperatur tubuh bayi
Ø Resiko alergi pada bayi kecil sekali karena tidak mengandung beta laktoglobulin
Ø Asi membantu pertumbuhan gigi lebih baik
Ø Asi dapat dipakai sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
Ø Asi mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
Ø Asi ekonomis, praktis tersedia setiap waktu pada suhu untuk ideal dan dalam keadaan segar
Ø Proses laktasi dapat membantu menjarangkan kehamilan
Pengeluaran ASI dapat dibedakan atas :
- Kolostrum
- Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi
- mengandung : imunoglubulin, laktoferin, ion-ion ( Na, Ca, K, Zn, Fe ) Vitamin (A,D,E,K), lemak dan rendah laktosa
- Pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua tiga hari dan diikuti ASI berwarna putih
- ASI transisi (antara)
mulai berwarna putih bening, dengan susunan yang disesuaikan kebutuhan bayi dan kemampuan mencerna usus bayi
- ASI sempurna
pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi sehingga dapat menerima susunan ASI sempurna
Keuntungan dan kerugian pemberian ASI
- Keuntungan pemberian Asi adalah sbb:
1. Dapat meningkatkan martabat wanita dan sekaligus meningkatkan kualitas SDM
2. Asi disiapkan sejak mulai kehamilan sehingga sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi
3. Asi mempunyai kelebihan dalam susunan kimia, komposisi biologis dan mempunyai substansia spesifik untuk bayi
4. Asi siap setiap saat untuk diberikan pada bayi dengan sterilisasi yang terjamin
5. Asi dapat disimpan selama 8 jam
6. Bayi akan terhindar dari beberapa penyakit
7. Ibu yang siap memberikan asi mempunyai keuntungan :
• Terjadi laktasi amenorea, dapat bertindak sebagai metode KB dalam waktu relatif 3 – 4 bln
• Mempercepat terjadinya involusi uterus
• Melalui Pemberian Asi kasih sayang ibu terhadap bayi lebih baik sehingga menumbuhkan hubungan bathin lebih sempurna
Kerugian pemberian Asi :
- Waktu pemberian asi tidak terjadwal, tergantung dari bayinya
- Kesiapan untuk ibu untuk memberikan Asi setiap saat
- Terdapat kesulitan bagi ibu yang bekerja diluar rumah
Larangan untuk memberikan Asi
Faktor dari ibu
- Ibu dengan penyakit yg berat, akan menambah beratnya penyakit ibu
- Ibu dengan pre eklamsia dan eklamsia karena banyaknya obat-obatan yang telah diberikan, sehingga dapat mempengaruhi bayinya
- Penyakit infeksi berat pada payudara
- Karsinoma pada payudara dapat menimbulkan metastasis
- Ibu dengan infeksi virus
- Ibu dengan TBC atau lepra
Faktor dari bayi
- Bayi dalam keadaan kejang-kejang
- Bayi yang menderita sakit berat
- Bayi dengan BBLR rendah
- Bayi dengan cacat bawaan yang tidak mungkin menelan
- Bayi yang tidak dapat menerima ASI
Hal diatas untuk memberikan ASI sebaiknya dipertimbangkan dengan dokter anak
Keadaan patologis payudara
Yang memerlukan konsultasi adalah:
- Infeksi payudara
- Terdapat abses yang memerlukan insisi
- Terdapat benjolan payudara yang membesar saat hamil dan menyusui
- Asi yang bercampur dengan darah
Variasi dalam komposisi Asi dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:
- Keadaan kesehatan / gizi ibu
- Tahap laktasi
- Lama waktu menetekkan
- Makanan ibu sehari-hari
Kualitas Asi dan kemampuan laktasi pada setiap ibu tidak sama. Perbedaan kemampuan laktasi tersebut dikarenakan hal sbb:
1) Usia laktasi
2) Pengaruh kualitas dan kuantitas makanan ibu
3) Gangguan emosi
4) Gangguan dalam pembinaan dan pemeliharaan laktasi
5) Pengaruh pemberian makanan lain kepada bayi.
Pembinaan laktasi dimulai sendini mungkin, jauh sebelum masa laktasi misalnya waktu remaja atau sekurang-kurangnya pada masa kehamilan yaitu:
a) Persiapan mental mencapai keteguhan tekad ibu untuk menyusui bayinya
b) Penyuluhan tentang manfaat dan keuntungan Asi serta aspek-aspek lainnya tentang menyusui dan laktasi
c) Perawatan payudara dan senam untuk kesehatan
d) Pemberian makanan tambahan yang cukup
e) Pada saat melahirkan, diusahakan agar membantu persalinan yang sebaik-baiknya
Pemeliharaan kemampuan laktasi pada dasarnya diperlukan upaya sbb:
1) Pemeliharaan kesehatan, khususnya payudara
2) Memberikan kondisi menunjang adanya ketenangan jiwa, bebas dari keresahan dan ketegangan
3) Menyusui bayi dengan cara yang baik
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:
a) Membersihkan putting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk
b) Putting susu ditarik-tarik setiap mandi sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi
c) Bila putting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi
Keberadaan putting susu dalam mulut bayi mempunyai keuntungan:
1) Rangsangan putting susu lebih mantap sehingga reflek pengeluaran ASI lebih sempurna
2) Menghindari kemungkinan lecet pada putting susu
3) Kepuasan bayi saat menghisap ASI lebih besar
4) Semprotan ASI lebih sempurna dan menghindari terlalu banyak udara yang masuk kedalam lambung bayi
No comments:
Post a Comment