ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SIRKULASI DARAH
1. Anatomi : Annastasya Vega Arminda
Irhamna Fauziah
2. Fisiologi : Astuti Catur Lestari Ningsih
Jihan
Notulen :
Chika Vionita
Laila Fitri
D-IV / IA
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
A.Sistem Sirkulasi Darah
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah di dalam tubuh. Dikatakan sistem tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler atau rongga (sinus) pada organ tertentu.
Sistem sirkulasi sebenarnya adalah dua sistem yang bekerjasama.
- sistem kardiovaskular, yang mencakup jantung, darah dan seluruh pembuluh darah.
- sistem limfatik yaitu suatu jaringan pembuluh yang menyalurkan cairan yang berlebih, yang disebut limfa, dari jaringan tubuh kembali ke dalam aliran darah.
A. Jantung
Jantung adalah organ berupa otot,berbentuk kerucut, berongga, basisnya diatas, dan puncaknya dibawah. Apeksnya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus dan terbungkus sebuah membran yang disebut perikardium.
Tebal dinding jantung terdiri atas tiga lapisan:
1. Perikardium, atau pembungkus luar
2. Miokardium, lapisan otot tengah
3. Endokardium, batas dalam.
Dinding otot jantung tidak sama tebalnya. Dinding ventrikel paling tebal dan dinding di sebelah kiri lebih tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan . Hal tersebut dikarenakan kekuatan kontraksi ventrikel kiri jauh lebih besar daripada yang kanan, dimana ventrikel kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh .Dinding atrium tersusun atas otot yang lebih tipis.
B. Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan intraseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah.Warna merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah selamanya beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah dalam pembuluh akan tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit obat anti pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
Warna merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah selamanya beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah dalam pembuluh akan tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit obat anti pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
Fungsi darah terdiri atas :
1. Sebagai alat pengangkut yaitu :
a. Mengambil oksigen atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh
b. Mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
c. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh jaringan atau alat tubuh
d. Mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk di keluarkan melalui kulit dan ginjal
2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan dihancurkan tubuh dengan perantara leukosit, antibody atau zat anti racun
3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh
Bagian-bagian darah
1. Sel-sel darah, ada 3 macam yaitu :
a. Eritrosit (sel darah merah)
b. Leukosit (sel darah putih)
c. Trombosit (sel pembeku darah)
2. Plasma darah
A. Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping tampak seperti dua bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah.Jika dilihat satu per satu warna sel darah merah adalah kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin. Sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa. Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen, dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam eritrosit.
Fungsi Sel darah merah yaitu :
1. Sel-sel darah merah mentransfer oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen.
2. Mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
3. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer asam-basa.
4. Pengatur suhu tubuh
Pengikatan O2 dan CO2 dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan O2 disebut oksihemoglobin. Jadi O2 diangkat dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan dan seterusnya Hb tadi akan mengikat dan bersenyawa dengan CO2 dan disebut karbondioksida hemoglobin yang mana CO2 akan dilepaskan di paru-paru.
Sel darah merah di dalam tubuh di buat di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama 14-15 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi 2 zat yaitu hematin yang mengandung Fe, berguna untuk pembuatan eritrosit baru dan hemoglobin.n Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg % dan Hb laki-laki 13,0 mg %
B. Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa.
Fungsi sel darah putih yaitu :
1. Membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk kedalam tubuh jaringan RES (Sistem Retikulo Endotel)
2. Mengangkut atau membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah
3. Pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit
Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat:
1. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas.
2. Diapedesis artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler.
Leukosit dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu granulosit dan agranulosit.
1. Granulosit yaitu bila plasmanya bergranuler. Leukosit granulosit dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
· Neutrofil
Merupakan “responden pertama’’ dalam peradangan ; yang pertama tempat kejadian untuk menghancurkan bakteri dan virus.
Sel netrofil paling banyak dijumpai. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarnaan netral, atau campuran warna asam dan basa, dan tampak berwarna ungu. Netrofil bersifat fagosit, bentuk intinya bermacam-macam seperti batang dengan banyak granula merah jambu.
· Basofil
Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan melepaskan histamin,yang menyebabkan pembuluh darah membesar. Basofil jarang ditemukan. Plasmanya bersifat basah, berbintik-bintik kebiruan, dan bersifat fagosit. Basofil banyak memiliki granula sitoplasma yang dapat mencegah pembekuan darah. Sel basofil menyerap pewarna basa dan menjadi biru.
· Eosinofil
Berfungsi memulai reaksi alergi terhadap alergen.Sel golongan ini hanya sedikit dijumpai. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan berbintik –bintik kemerahan yang jumlahnya akan meningkat bila terjadi infeksi. Sel ini memilii sifat fagosit.
2. Agranulosit yaitu bila plasmanya tidak bergranuler.Leukosit agranulosit dibedakan menjadi dua macam yaitu: monosit dan limfosit.
· Monosit
Fungsinya sebagai fagosit .Monosit merupakan sel darah putih yang paling besar. Selnya berinti satu, besar berbentuk bulat panjang dan bisa bergerak cepat. Monosit tidak bersifat fagosit, tetapi setelah beberapa jam berada di jaringan akan berkembang menjadi makrofag. Makrofag adalah sel besar yang mampu mencerna bakteri sisa sel dalam jumlah yang sangat besar.
· Limfosit
Fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.Limfosit membentuk 25 persen dari seluruh jumlah leukosit. Sel ini dibentuk di dalam kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak memiliki kemampuan bergerak seperti amoeba.
C. Trombosit (sel pembeku)
Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran eritrosit. Bentuk dari trombosit tidak teratur. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik darah. Peranannya penting dalam pembekuan darah. Trombosit jika tersentuh oleh benda uang permukaannya kasar akan mudah pecah. Sel ini dibentuk di dalam megakariosit sumsum merah tulang. Trombosit terus dibentuk dan dilepas ke dalam darah. Trombosit mengkonsumsi oksigen dan mempunyai metabolisme aktif yang tergantung pada enzim pembangkit energi dari satu atau dua mitokondria.
Jika banyaknya kurang dari normal, darahnya sukar membeku sehingga timbul perdarahan yang terus-menerus. Terjadinya pembekuan darah, di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah yaitu Ca 2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja jika tubuh mendapat luka.
Proses pembekuan darah
1. Ketika luka darah akan keluar
2. Trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang disebut (trombokinase)
3. Trombokinase akan bertemu dengan protombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi thrombin
4. Trombin bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus yang akan menahan sel darah merah dan terjadilah pembekuan
Protombin dibuat di hati, untuk pembuatannya di perlukan vitamin K untuk pembekuan darah.
D. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang mengandung 90% air dan zat-zat terlarut.Plasma berisi gas (oksigen dan karbon dioksida), hormon-hormon, enzim, dan antigen. Di dalam plasma darah terdapat protein-protein berupa albumin, globulin, dan fibrinogen.
1. Albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 gram dalam setiap 100 ml darah. Albumin adalah protein yang terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling kecil.
2. Globulin dalam keadaan normal memiliki 2 sampai 3 gram dalam setiap 100 ml darah.Globulin memiliki jauh lebih banyak macam susunan daripada albumin dan sesungguhnya membentuk jumlah besar protein yang berbeda-beda.Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma
3. Fibrinogen penting untuk koagulasi (penggumpalan darah). Fibrinogen membentuk sekitar 4% protein plasma, disintesis di hati.Jika plasma darah terpisah dari fibrinogen, akan terbentuk cairan berwarna kuning. Cairan ini disebut serum. Serum mengandung antibodi yang berfungsi untuk membunuh benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Zat-zat yang terdapat dalam plasma darah :
1. Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah
2. Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium) yang berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan osmotic
3. Protein darah (albumin,globulin) meningkatkan viskositas darah dan juga menimbulkan tekanan osmotik untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh
4. Zat makanan (asam amino, glukosa, lemak, mineral dan vitamin)
5. Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh
6. Antibodi/antitoksin
TINGKATAN GOLONGAN DARAH
Tranfusi darah adalah memasukkan darah seseorang ke dalam tubuh orang lain melalui pembuluh darah vena. Jika ke dalam darah manusia dimasukkan sel-sel darah binatang maka sel darah tersebut tidak akan lama beredar tetapi akan berkumpul dan akhirnya mengendap. Peristiwa ini disebut agglutinin atau penggumpalan yang mengakibatkan pembuluh darah tersumbat dan dapat membahayakan atau menimbulkan kematian.
Didalam serum darah manusia terdapat suatu zat yang disebut agglutinin atau zat penggumpal yang terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Aglutinin Alfa
2. Aglutinin beta
Sedangkan di dalam eritrosit terdapat pula zat lain yaitu :
1. Aglutinogen A
2. Aglutinogen B
Berdasarkan faktor tersebut Landsteiner membagi darah ke dalam 4 golongan yaitu
Golongan Darah | Aglutinogen eritrosit | Aglutinin serum |
AB | A dan B | - |
A | A | BETA |
B | B | ALFA |
O | - | ALFA BETA |
Golongan darah yang sama apabila dicampurkan tidak menimbulkan penggumpalan oleh karena kedua darah itu mempunyai aglutinogen dan agluinin yang serupa. Golongan darah O mempunyai agglutinin alfa beta tetapi tidak mempunyai aglutinogen sehingga apabila diberikan pada darah yang golongan AB dan A-B tidak akan menimbulkan penggumpalan, sehinggan orang yang mempunyai golongan darah O disebut general donor atau pemberi darah umun.
TEKANAN DARAH
Tekanan darah arteri adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Tekanan Sistolik merupakan tekanan dimana ventrikel kiri memaksa darah masuk kedalam aorta naik sampai puncak. Pada waktu diastole tekanan turun, nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastole.
Faktor-faktor yang mempertahankan tekanan darah, terdiri dari :
1. Kekuatan jantung memompakan darah, membuat tekanan yang dilakukan jantung sehingga darah bisa beredar ke seluruh tubuh dan darah dapat kembali lagi ke jantung,
2. Viskositas (kekentalan) darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang beredar dalam aliran darah
3. Elastisitas dinding aliran darah. Di dalam arteri tekanan lebih besar dari pada di dalam vena sebab otot yang membungkus arteri lebih elastic daripada vena
4. Tahanan tepi. Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalam sirkulasi darah besar yang berada dalam arteriol. Turunnya tekanan membuat denyut pada kapiler dan vena tidak teraba.
Kecepatan Aliran Darah
Kecepatan aliran darah bergantung pada ukuran palung dari pembuluh darah, darah dalam aorta bergerak cepat dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. Tekanan dapat dilihat ketika darah kembali mencapai pembuluh-pembuluh (vena) yang lebih besar di dekat jantung.
Pembuluh-pembuluh Darah Utama
Pembuluh-pembuluh darah utama terdiri dari :
1. Arteri
2. Vena
3. Kapiler
1. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida.
Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang cabang ini disebut kapiler.
§ Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat, tetapi mempunyai sifat yang sangat elastis dan terdiri dari 3 lapisan, yaitu tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia.
1. Tunika adventisia sebagai lapisan pelindung
2. Tunika media, lapisan yang kuat berfungsi agar pembuluh darah tetap terbuka dan memberikan tekanan yang tetap terhadap darah dengan kontraksi serabut ototnya
3. Tunika intima, lapisan dalam yang terbentuk oleh endothelium yang sangat licin.
§ Aorta ialah arteri utama dalam tubuh. Jalan aorta terdiri dari 3 bagian yaitu Aorta asendens, arkus aorta, dan aorta desenden.
1. Aorta Asendens
Mempunyai 2 cabang, yaitu arteri koronaria dekstra dan arteri koronaria sinistra.
a. Arteri koronaria dekstra :
Memberikan darah untuk belahan jantung sebelah kanan untuk menghidupi sel-sel otot miokardium.
b. Arteri koronaria Sinistra :
Memberikan darah untuk jantung sebelah kiri yang berasal dari sinus posterior aorta untuk menghidupi otot lapisan miokardium
2. Arkus Aorta
Merupakan lanjutan dari aorta asendens. Arkus aorta mempunyai 3 cabang, yaitu arteri anonima, arteri karotis komunis sinistra, dan arteri subklavia sinistra.
a. Arteri Anonima merupakan arteri terbesar setelah arkus aorta yang mempunyai cabang arteri karotis komunis dekstra yang memberikan darah untuk anggota gerak atas kanan.
b. Arteri karotis komunis sinistra memberikan darah untuk kepala.
c. Arteri Subklavia Sinistra memberikan darah untuk anggota gerak atas kiri.
Merupakan lanjutan dari arkus aorta. Aorta desenden mempunyai 2 cabang, yaitu aorta torakalis dan aorta abdominalis.
a) Aorta Torakalis
Memberikan darah untuk rongga dada, terdapat di depan ruas- ruas tulang punggung. Dibelakang aorta torakalis terdapat kolumna vertebralis cabang-cabangnya antara lain rongga toraks dan dinding toraks.
1. Rongga Toraks
· Interkostalis posterior yang memberikan darah untuk rongga dada bagian belakang
· perikardis yang memperdarahi lapisan jantung bagian luar.
· bronkhialis yang memberikan cabang sesuai dengan bronchus sampai ke tingkat bronkhiulus
· esofagialis yang memperdarahi esophagus.
· mediastinalis yang menuju kesisi mediastinum anterior dan kelenjarmtimus untuk memperdarahi mediastinum.
2. Dinding Toraks
a. Frenikus superior : memperdarahi diafragma bagian atas
a. Frenikus superior : memperdarahi diafragma bagian atas
b. Subkostalis : memperdarahi otot-otot iga melayang
b) Aorta Abdominalis
Aorta abdominalis bercabang dua,yaitu :
- Iliaka komunis dekstra
- Iliaka komunis sinistra
2.Vena
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava.Vena mempunyai katup yang disusun sedemikian rupa sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya.
VENA YANG MASUK KE JANTUNG
a. V. Kava superior merupakn vena besar yang menerima darah dari bagian atas leher dan kepala yang dibentuk dibentuk oleh persatuan dua vena brakhiosefalika yang masuk ke dalam atrium dektra. Vena azigos bersatu pada permukaan posterior vena kava superior sebelum masuk ke perikardium.
- V.kava inferior menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, menembus sentrum pendineum setinggi veterbrai torakalis, dan masuk kebagian terbawah atrium dekstra.
- V.purmonalis. dua vena pulmonalis yang meninggalkan paru-paru membawa darah teroksigenasi (banyak mengandung oksigen) dan masuk keatrium sinistra.
3.Kapiler
Kapiler ialah pembuluh darah yang sangat kecil, tempat arteri berakhir. Kapiler merupakan pembuluh halus yang menghubungkan arteriola dengan venula. Makin kecil arteriol makin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada dinding kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium. Venule merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan pembuluh vena. Arteriole merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
SISTEM PEREDARAN
A. Sistem Peredaran terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.
v Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seuruh tubuh .
v Arteri membawa darah dari jantung
v Vena membawa darah ke jantung
v Kapiler menggabungkan arteri dan vena dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan
v Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali ke dalam darah limfenya yang dikeluarkan melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan .
B. Pembuluh darah yang tersambung dengan jantung
Vena kava superior dan inferior menuangkan darahnya ke dalam atrium kanan. Lubang vena kava inferior dijaga katup semilunar eustakhius. Arteri pulmonalis membawa darah keluar dari ventrikel kanan. Empat vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri. Aorta membawa darah keluar dari ventrikel kiri. Lubang aorta dan arteri pulmonalis dijaga katup semilunar. Katup antara ventrikel kiri dan aorta disebut katup aortik, yang menghindarkan darah mengalir kembali ke aorta ke ventrikel kiri. Katup antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katup pulmonaris yang menghindarkan darah mengalir kembali ke dalam ventrikel kanan .
C. Penyaluran darah dan saraf ke jantung
Arteri koronaria kanan dan kiri yang pertama-tama meninggalkan aorta dan kemudian bercabang menjadi arteri-arteri lebih kecil. Arteri kecil-kecil ini mengitari jantung dan menghantarkan darah ke semua bagian organ. Darah yang kembali dari jantung terutama dikumpulkan sinus koronaria dan langsung kembali ke dalam atrium kanan.
D. Persarafan
Meskipun gerakan jantung bersifat ritmik tetapi kecepatan kontraksi dipengaruhi rangsangan yang sampai pada jantung melalui saraf vagus dan simpatetik. Cabang urat-urat saraf ini berjalan ke nodul sinus-atrial. Pengaruh sistem simpatetik ini mempercepat irama jantung. Pengaruh vagus yang merupakan bagian dari sistem parasimpatetik atau sistem otonomik menyebabkan gerakan jantung daperlambat atau dihambat. Secara normal jantung selalu mendapat hambatan dari vagus. Akan tetapi bila tonus vagus ditiadakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh sewaktu bergerak cepat, irama debaran jantung bertambah. Sebaliknya waktu tubuh istirahat dan keadaan jiwa tenang, iramanya lebih perlahan.
F. Siklus Jantung
Siklus jantungadalah kejadian yang terjadi dalam jantug selama peredaran darah. Gerakan jantung berasal dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi. Gelombang kontraksi ini bergerak melalui berkas His kemudian ventrikel berkontraksi.
Gerakan jantung terdiri atas dua jenis, yaitu :
1. Kontraksi atau sistol
2. Pengenduran atau diastole
Kontraksi dari kedua atrium terjadi serentak disebut sistol atrial, pengendurannya adalah diastole atrial. Serupa dengan hal itu kontraksi dan pengenduran ventrikel disebut juga sistol dan diastole ventrikuler. Lama kontraksi ventrikel 0,3 detik dan tahap pengendurannya selama 0,5 detik. Dengan cara ini jantung berdenyut terus-menerus, siang malam, selama hidupnya dan otot jantung mendapat istirahat sewaktu diastole ventrikuler
Kontraksi kedua atrium pendek sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Ventrikel kiri lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah arteri sistematik. Meskipun ventrikel kanan juga memompa darah dengan volume yang sama, tetapi tugasnya hanya mengirimkannya ke sekitar paru-paru dimana tekanannya jauh lebih rendah.
Bunyi Jantung
Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan katup-katup menutup secara pasif.
1. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katup atrio ventrikuler dan konraksi ventrikel
2. Bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi ventrikel
Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain tetapi bila arus darah cepat atau ada kelainan pada katup maka dapat terjadi bunyi lain.
Debaran Jantung
Debaran jantung atau debaran apeks adalah pukulan ventrikel kiri pada dinding anterior yang terjadi selama konraksi ventrikel. Debaran ini dapat diraba dan sering terlihat pada ruang interkostal kelima kiri, kira-kira 4 cm dari garis tengah sternum.
Denyut Arteri
Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri melintas sebuah tulang yang terletak dekat permukaan, misalnya :
1. Arteri radialis disebelah depan pergelangan tangan
2. Arteri temporalis diatas tulang temporal
3. Arteri dorsalis pedis di belokan mata kaki
Yang teraba adalah gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta dan merambat lebih cepat daripada darah itu sendiri.
Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh :
1. Pekerjaan
2. Makanan
3. Umur dan Emosi
Daya Pompa Jantung
1. Orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekiar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut. Jadi jumlah darah yang setiap menit dipompa adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
2. Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml, membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit.
Tiap menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung. Akan tetapi, bila pengembaliannya dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung yang terjadi adalah payah jantung. Vena-vena besar dekat jantung menjadi membengkak berisi darah, sehingga tekanan dalam vena naik. Jika keadaan ini tidak cepat ditangani akan terjadi udema.
G. Sirkulasi Darah
1. Sirkulasi Sistemik (Sistemperedarandarahbesar)
Sirkulasisistemik atauperedarandarahbesar adalah aliran darah dari ventrikel kiri melalui arteri, arteriola, dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena. Detailnya darah meninggalkan ventrikel kiri janung melalui aorta (artei terbesar dalam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang menghantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya untuk mempertahankan tekanan darah arteri dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisiil. Kemudian kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula, kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk menghantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi hingga terbentuk dua batang vena yaitu vena kava inferior yang mengumpalkan darah dari badan dan anggota gerak bawah dan vena kava superior yang mengumpalkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini membawa darah ke dalam atrium kanan jantung.
2. Sirkulasi pulmonal (Sistem peredaran darah kecil).
Sirkulasipulmonal ataudisebutjugasistemperedarandarahkeciladalah aliran dari ventrikel kanan, melalui paru-paru, ke arium kiri. Darah dari vena masuk kedalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua untuk menghantarkan darahnya ke paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi artriola dan akhirnya menjadi kapiler kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah dikembalikan ke jantung oleh empat vena pulmonalis dan darahnya dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam aorta. Setelah itu mulailah lagi peredaran darah besar.
Sistem Limfatik
Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang intertisial ke dalam darah. Sistem limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpatikel besar keluar dari ruang jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke dalam kapiler darah. Sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfa dan jaringan dan organ limfa.
Ø Fungsi Sistem Limfatik
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus)
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran organisme itu ke dalam jaringan, dan bagian lain tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme
Ø PEMBULUH LIMFE
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih.Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ.Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang berfungsi sebagai absorpsi lemak (kilomikron), disebut lacteal villi.
Ø SALURAN LIMFE
Terdapat dua saluran limfe utama, ductus thoracicus dan ductus limfaticus dextra.
1. Ductus thoracicus atau ductus limfaticus sinister, mengumpulkan cairan limfe dari tubuh bagian tungkai bawah (kanan kiri), abdomen (kanan kiri), dada kiri, kepala kiri, lengan kiri, kemudian masuk ke sirkulasi darah lewat vena subclavia sinistra.
2. Ductus Limfaticus Dexter ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari kepala kanan, leher kanan, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena subklavia dextra yang berada di sebelah bawah kanan leher.
Jika terjadi infeksi, kelenjar limfe dapat meradang (kelenjar limfe bengkak, merah dan sakit), proses ini biasa disebut nglanjer (limfadenitis). Limfadenitis menunjukan adanya infeksi pada pembuluh limfe (jaringan) diatasnya.
Ø Organ Limfa
Organ-organ limfa mencangkup:
1. Nodus Limfa / Kelenjar Limfa
Nodus limfa berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, aksila, toraks, abdomen, dan lipat paha.Nodus limfa mempunyai pinggiran yang cembung dan cekung.
Pinggiran yang cekung disebut hilum. Kelenjar limfe sebagai penyaring limfe dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya limfosit.Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan lipatan paha.
2. Limfa (Lien)
Limpaialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri.Limpa terdiri atas jaringan struktur jaringan ikat. Limpa dibungkus kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen yang elastis dan beberapa serabut otot halus.
ü Fungsi Limpa/Lien:
1. Membentuk eritrosit (terutama saat janin)
2. Memisahkan eritrosit mati dari sirkulasi darah
3. Menghasilkan limfosit, antibodi
4. Menghancurkan leukosit dan trombosit
Ø TONSIL
Tonsil merupakan kelenjar limfe yang terdapat cavum oris dan faring (tonsila faringialis, tonsila palatina, tonsila lingualis). Tonsil merupakan garis depan pertahanan infeksi yang terjadi di mulut, hidung dan tenggorokan. Tonsil yang gagal menahan infeksi akan meradang yang disebut tonsillitis.
Ø Vili
Sebagian besar vili adalah jaringan limfe. Kilus sentralis di dalam vilus berhubungan dengan pembuluh limfe dalam jaringan submukosa. Dari sini limfe keluar dan akhirnya sampai di reseptakulum kili.
Ø Membran serosa
Membran serosa berkaitan erat dengan sistem saluran limfe. Lipatannya yang banyak membawa saluran limfe dan pembuluh darah. Membran ini dilapisi epitelium bersisik atau endothelium dan di dalamnya terdapat lubang-lubang yang halus, lubang ini disebut stomata. Stomata menghindarkan limfe berkumpul dalam ruang serosa.
Sistem Retikulo-Endotelial
Sistem didalam jaringan dan organ yang berfungsi memakan (fagosit) benda asing dan bakteri yang masuk tubuh.Yang termasuk Retikulo-Endotial adalah kelenjar limfe, limpa, hati dan sumsum tulang. Sel-sel ini memiliki kemampuan besar untuk berkembang biak dan bertalian dengan limfosit dan dengan organ-organ pembentuk darah. Sel ini bertugas melindungi tubuh terhadap infeksi.
PERTANYAAN
TERM I
1. Khalidya
Zat apa yang menyebabkan pembuluh darah tersumbat dan bagaimana mekanisme penyumbatan pembuluh darah?
Jawab : Penyebab utama penyumbatan pembuluh darah,yaitu plak. Plak adalah endapan atau deposit lemak yang menempel di dinding dalam (endotel)
Mekanisme : Penimbunan lemak di dinding pembuluh besar jantung àlama kelamaan terjadi penimbunan di jaringan ikatà dapat menyumbat pembuluh darah à otot jantung itu kekurangan pembuluh darahà terjadi peyumbatan.
2. Gaby
Sistem tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada dalam wadah. Itu maksudnya apa?
Jawab : Tidak ada darah yang keluar dari pembuluh nadi, balik, dan kapiler.
3. Enzi
Hemoglobin wanita dan pria kenapa berbeda?
Jawab : Karena pada wanita terjadi menstruasi sehingga hemoglobinnya lebih rendah dari pria.
TERM II
1. Melisa
Bagaimana proses penyucian darah?
Jawab: Hemodialisa dilakukan dengan alat yang disebut dialyzer. Mesin akan memompa darah kita keluar dari tubuh secara sedikit demi sedikit untuk kemudian dicuci dalam dialyzer ini. Dialyzer merupakan alat seperti filter dengan ribuan serat halus yang akan menyaring semua zat berbahaya, cairan dan elektrolit berlebih. Di dalam dialyzer terdapat cairan khusus yang disebut dialysate yang mengandung cairan dan formula khusus yang berfungsi menyerap zat yang tidak perlu dan menambahkan zat atau mineral atau elektrolit yang kurang. Komposisi dialysate dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan cairan dan darah anda saat melakukan hemodialisa. Karena itulah setiap kali akan melakukan hemodialisa anda akan melalui pemeriksaan darah terlebih dahulu dulu untuk melihat komposisi elektrolit dan berbagai komponen kimia darah dalam tubuh saat itu. Setelah selesai disaring, maka darah yang sudah bersih akan dipompa kembali ke dalam tubuh. Proses ini akan diulang berkali-kali hingga seluruh darah berhasil disaring.
Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/mengenal-lebih-jauh-hemodialisa-alias-cuci-darah
Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/mengenal-lebih-jauh-hemodialisa-alias-cuci-darah
2. Berapa lama regenerasi darah baru?
Jawab: 3 bulan sekali melalui donor darah.
No comments:
Post a Comment