Friday, November 25, 2016

Demam Tifoid Penyakit Infeksi Akut Usus Halus

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus oleh kuman Salmonella typhi. Bakteri itu memasuki tubuh melalui makanan yang terkontaminasi feses penderitanya. Karena itu, penyakit ini lebih umum pada lingkungan yang bersanitasi buruk.

Obat-obatan antibiotik dan perawatan suportif yang tepat dapat menyembuhkan penyakit ini. Bila tidak diobati, komplikasi serius yang berpotensi mematikan dapat terjadi baik di usus maupun di luar usus.
Infeksi bakteri Salmonella typhi, yang biasanya ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran penderita, misalnya oleh lalat  yang hinggap di kotoran lalu terbang dan hinggap di makanan. Pembuangan limbah yang buruk juga bisa membuat kotoran bercampur dengan air yang dikonsumsi.
Demam Tifoid Penyakit Infeksi Akut Usus Halus
Stop Tifoid
Penyakit Demam Tifoid ini biasa terjadi di negara-negara berkembang, di daerah kumuh dan setelah bencana alam tertentu, seperti misalnya banjir.

Demam Tifoid - Keluhan utama biasanya pada minggu pertama:

  1. Demam tinggi hingga 40 C terutama pada sore dan malam hari
  2. Demam Tifoid Sulit BAB atau diare
  3. Nyeri kepala/pusing, nyeri otot
  4. Demam Tifoid menyebabkan Nafsu makan hilang, mual, muntah, perasaan tidak enak di perut
  5. Demam Tifoid sering Batuk-batuk
  6. Mimisan

Demam Tifoid - Gejala dan tanda pada minggu kedua:

  1. Lidah tifoid (tremor, bagian tengah kotor, tepi memerah)
  2. Nyeri tekan/spontan pada perut bagian kanan bawah
  3. Denyut nadi lemah (di bawah 60 per menit saat istirahat)
  4. Gangguan kesadaran berupa somnolen (mengantuk), mengigau, sampai koma
  5. Diare dengan 6-8 kali BAB atau lebih sehari dapat terjadi, dengan karakteristik feses berwarna hijau dan berbau. Di sisi lain, mungkin juga sembelit
  6. Hati dan limpa membesar (hepatosplenomegali)

Demam Tifoid - Diagnosis klinis:

  1. Tes Widal untuk antibodi spesifik dalam darah terhadap Salmonella typhi. Tes ini biasanya baru efektif setelah minggu kedua 
  2. Kultur darah, tinja atau sumsum tulang
  3. Hitung darah lengkap untuk mengidentifikasi leukopenia (sel darah putih rendah), dengan disertai eosinopenia (eosinofil rendah) dan limfositosis (dominasi limfosit) 
  4. Pada minggu kedua, enzim hati, seperti AST, ALT dan γGT bisa naik, bersamaan dengan tes Widal sangat positif. 

Demam Tifoid -Komplikasi

Pasien Demam Tifoid yang tidak diobati akan mengembangkan komplikasi serius, kadang-kadang bahkan mematikan, di antaranya:

Komplikasi intestinal/ di usus :

    Perdarahan usus
    Perforasi usus
    Perforasi usus kecil jauh (ileum)


Komplikasi ekstraintestinal/ di luar usus :

    Meningitis (radang selaput otak)
    Syok septik
    Pneumoni (radang paru)
    Hepatitis (radang liver)
    Artritis (radang sendi)
    Osteitis (radang tulang)
    Kolesistitis (radang kandung empedu)
    Ensefalitis (radang otak)
    Endokarditis (radang kantung jantung)

Prognosis

Prognosis tergantung umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, virulensi Salmonella, dan kecepatan terapi. Pemberian antibiotik biasanya membuat kondisinya membaik dalam 2 sampai 3 hari. Namun, pada orang-orang yang tidak mendapatkan pengobatan, demam dapat berlanjut hingga beberapa minggu atau bulan, dan 20%  di antaranya meninggal karena komplikasi infeksi. Angka kematian total pada anak 2,6 % dan pada dewasa 5,6 %.

Terapi terdiri dari :

  1. Istirahat, tirah baring sampai 7 hari bebas panas.
  2. Diet tinggi kalori, bisa diberikan bubur atau makanan padat dini/ nasi asalkan rendah serat.
  3. Pemberian antibiotik. Antibiotik yang umum diresepkan adalah ampisilin, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan ciprofloxacin.



    No comments:

    Post a Comment