Saturday, January 10, 2015

Cairan Tubuh - DIV-1A

CAIRAN TUBUH
ANATOMI    : DYAH AYU KIRANA
              MEGA ERNALIA
FISIOLOGI    : DYAH DEWI RETNONINGSIH
  MEGA TAHNIA
NOTULEN    : AFIYFAH DIHARJO
              GHABY ARDELIA PUTRI

•    Pengertian
    Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya  yang diperlukan untuk kesehatan sel. Cairan ini sebagian berada di luar sel (ekstraselular) dan yang sebagian lagi berada di dalam sel (intraselular).
Fungsi cairan tubuh :
1.    Mengatur suhu tubuh. Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
2.    Melancarkan peredaran darah. Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
3.    Membuang racun dan sisa makanan. Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
4.    Menjaga kesehatan kulit. Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
5.    Membantu proses pencernaan. Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga     feses pun keluar dengan lancar.
6.    Membantu proses pernafasan. Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
7.    Sendi dan otot. Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan
8.    Pemulihan penyakit. Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
9.    Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel.
10.    Mengeluarkan buangan-buangan sel
11.    Membentuk dalam metabolisme sel
12.    Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
13.    Mempemudah eliminasi
14.    Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)

•    Pembagian Cairan
1.    Cairan intraseluler (CIS)
Cairan intraseluler merupakan 50 persen berat tubuh terletak di dalam sel dan mengandung elektrolit, kalium, fosfat, dan bahan makanan seperti glukosa dan asam amino. Kerja enzim sel adalah konstan, yaitu memecah dan membangun kembali sebagaimana dalam semua metablisme, untuk mempertahankan keseimbangan
    Fungsi : Cairan intrasel berfungsi sebagai medium atau tempat terjadinya reaksi kimia dalam tubuh, contoh: metabolisme enzim
2.    Cairan ekstraseluler (CES)
Cairan ekstraseluler atau cairan interstisiil membentuk 30 persen cairan tubuh (kira-kira 12 liter). Air ini merupakan medium, yaitu berada ditengah-tengah sel hidup. Sel menerima garam, nutrisi, dan oksigen, lalu melepaskan semua hasil buangannya ke dalam cairan itu juga
    Fungsi : Cairan ekstraseluler berfungsi sebagai medium untuk transportasi substansi kimia antara sel satu dengan sel yang lain. Contoh medium: air
Cairan ekstraseluler (CES) dibagi menjadi:
1.    Cairan interstisial (CIT): cairan disekitar sel (20% cairan ekstra seluler)
2.    Cairan intravaskuler (CIV) : cairan dalam pembuluh darah (80% cairan ektraseluler)
3.    Cairan transeluler (CTS) : cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh (jumlah kecil, sering diabaikan)

•    Perbedaan Cairan Ekstraseluler  Dan Intraseluler
- Cairan Ekstraseluler
Cairan ekstraseluler mengandung ion natrium, klorida, dan bikarbonat dalam jumlah besar, serta zat gizi untuk sel, seperti oksigen, glukosa, asam lemak, asam amino. Cairan ekstraseluler juga mengandung karbon dioksida, yang ditranspor dari sel ke paru-paru untuk diekskresikan, dan produk sel lain yang ditranspor ke ginjal untuk diekskresikan.
- Cairan Intraseluler
Cairan intraseluler berbeda dengan cairan ektraseluler, khususnya sel mengandung ion kalium, magnesium, dan fosfat dalam jumlah besar sebagai ganti ion natrium dan klorida yang ditemukan dalam cairan ektraseluler. Mekanisme khusus untuk transport ion-ion melalui membran sel mempertahankan perbedaan ini.

•    Komposisi Cairan Tubuh
Total Cairan Tubuh         : 50-70%
•    Cairan intrasellular     : 40%
•    Cairan ekstrasellular     : 20%
o    Cairan intravascular : 5%
o    Cairan extravascular : 15% (lymph, interstitial, bone fluid, fluid or body cavities)

•    Komposisi Ion dalam Cairan Tubuh



Cairan yang bersirkulasi diseluruh tubuh didalam ruang cairan intrasel dan ekstrasel mengandung:
    Elektrolit: merupakan sebuah unsur atau senyawa, jika melebur atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik. Elektrolit yang memilki muatan positif disebut kation, sedangkan yang bermuatan negative adalah anion. Namun jumlah total anion dan kation didalam kompartement cairan harus sama
•    Mineral merupakan unsur semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis dan respon saraf, kontrasi otot, dan metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan. Mineral juga mengatur keseimbangan elektrolit dan produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh mineral zat besi dan zink.
    Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan sel darah putih.

•    Tekanan Hidrostatik
    Tekanan hidrostatik, adalah daya yang dikeluarkan oleh cairan yang ditekan terhadap dinding.
    Di kapiler, tekanan hidrostatik sama dengan tekanan darah kapiler.
    Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor.
    Tekanan turgor penting bagi sel karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi kaku.
    Adapun peranan dari tekanan hidrostatik, antara lain : Perpindahan cairan diantara kapiler dan cairan interstisial. Pada ujung arteri kapiler tekanan hidrostatik darah (mendorong cairan keluar) melebihi tekanan osmotik koloid (menahan cairan tetap di dalam) sehingga mengakibatkan perpindahan dari bagian intravaskuler ke interstisial. Pada ujung vena kapiler, cairan berpindah dari ruang interstisial ke ruang intravaskuler karena tekanan osmotik koloid melebihi tekan hidrostatik. Proses ini melepaskan O2 dan nutrisi ke sel, mengangkut CO2 dan produk sisa

•    Tekanan Osmotik
Tekanan Osmotik merupakan tekanan yang hanya ditimbulkan oleh zat-zat yang tidak dapat melalui pori-pori suatu membran semi permiabel atau besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis.
    Adapun peranan dari tekanan osmotik, yaitu : Perpindahan air antara CES dan CIS  ditentukan oleh kekuatan osmotik. NaCl pada CES dan Kalium pada CIS adalah zat terlarut nonpenetratif, yang berperan dalam menentukan konsentrasi air pada kedua sisi membran (Beberapa ion Na+ bocor masuk ke dalam sel dan ion K+ bocor ke luar sel, tapi pompa Na-K mengembalikan ke bagian yang seharusnya shg disebut memiliki efek nonpenetratif.


•    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik
    Membran
    Proses transpor
    Konsentrasi cairan tubuh
•    Peranan Tekanan Osmotik Dikehidupan Sehari-hari
1.    Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
2.    Pengawetan Makanan. Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
3.    Membasmi Lintah. Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
4.    Penyerapan Air oleh Akar Tanaman. Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di     sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
5.    Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik. Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan     yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut.Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

•    Pertukaran Cairan Tubuh
•    Pergerakan Cairan tubuh, Cairan tubuh tidak statis, Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen kekompartemen lain untuk memfasilitasi proses proses yang terjadi didalam tubuh, seperti oksigenasi jaringan, respon terhadap penyakit, keseimbangan asam basa, dan respon terhadap terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transportasi aktif, atau filtrasi. Perpindahan tersebut bergantung pada permeabilitas membrane sel atau kemampuan membrane untuk ditembus cairan dan elektrolit.
•    DIFUSI: Suatu proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan, berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel didalam cairan menjadi merata atau partikel akan melewati membrane sel yang permeabe terhadap subtansi tersebut.
•    OSMOSIS: Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran semipermeabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solute tinggi. Kecepatan osmosis tergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan.
•    FILTRASI : Suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang di hasilkan oleh suatu likuid di dalam sebuah ruangan.
•    TRANSPOR AKTIF : Merupakan suatu mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi glukosa dan substansi-substansi lain untuk melakukan aktivitas metabolic. memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakan berbagai materi guna menebus membrane sel. Hal ini memungkinkan sel menerima molekul yang lebih besar dari sel tersebut, selain itu sel dapat menerima atau memindahkan molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Contoh transport aktif adalah pompa natrium dan kalium.

•    Homeostasis
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh.
Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, seperti paru-paru menyediakan oksigen kecairan ekstraseluler untuk mengganti secara terus-menerus oksigen yang digunakan sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion yang konstan, dan usus menyediakan zat gizi. Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia. Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :
1.    Self regulation
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2.    Cara kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi     dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.
3.    Cara umpan balik negative
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4.    Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis.
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh. Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul

•    Proses Fisiologi Dasar

Transpor Pasif
    Transpor pasif adalah pergerakan molekul melalui membran permeabel tanpa mengeluarkan energi kimia. Difusi, osmosis, dan difusi difasilitasi adalah contoh dari transpor pasif yang bisa dilihat aksinya di berbagai lingkungan di seluruh tubuh
Transpor pasif dibedakan menjadi :
1.    Difusi
2.    Difusi dipermudah atau difasilitasi
3.    Osmosis

  • Difusi 
Difusi → proses perpindahan molekul zat/ gas dari konsentrasi ↑ ke konsentrasi ↓.  Bersifat larut dlm lemak/lipid → menembus lipid bilayer. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak. Membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H




  •  Difusi dipermudah atau difasilitasi. 
zat yang dapat melalui membran plasma yang melibatkan protein pembawa/protein transporter. Seperti: asam amino,glukosa dan beberapa garam mineral. Protein pembawa untuk glukosa banyak ditemukan pada:
  • sel-sel rangka,
  • otot jantung, 
  • sel-sel lemak dan sel-sel hati, → karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.



  •  Osmosis
    proses perpindahan molekul zat pelarut, dari larutan yg konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yg konsentrasi zat pelarutnya  rendah. 
  • Hipertonis : larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi di luar sel dibandingkan dengan larutan di dalam sel 
  •  Isotonis: larutan yang konsentrasinya sama dengan  larutan di dalam sel.
  •  Hipotonis: larutan yang konsentrasi zat terlarutnya diluar sel lebih rendah dari pada di dalam sel
•    Osmosis
proses perpindahan molekul zat pelarut, dari larutan yg konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yg konsentrasi zat pelarutnya  rendah.
•    Hipertonis : larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi di luar sel dibandingkan dengan larutan di dalam sel
•    Isotonis: larutan yang konsentrasinya sama dengan  larutan di dalam sel
•    Hipotonis: larutan yang konsentrasi zat terlarutnya diluar sel lebih rendah dari pada di dalam sel


Transpor Aktif
    Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
    Proses transpor aktif dibagi menjadi dua, yaitu Eksositosis dan Endositosis.
•    Eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel. Proses ini juga tergolong transpor aktif karena melawan kadar gradien (dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dan memerlukan energi sel.
Contoh eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel - sel kelenjar pada peristiwa sekresi. Selain itu, pada Vakuola yg berisi makro molekul yg akan dikeluarkan, berfusi dg membran plasma, selanjutnya isi vakuola akan dikeluarkan dari sel.

•    Endositosis adalah proses pemasukan zat ke dalam sel. Proses ini tergolong transpor aktif karena melawan kadar gradien (darikonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dan memerlukan energi sel. Mekanisme mengangkut bahan dari CES ke dalam sel dengan cara membungkus bahan tersebut, dengan cara melekukan membran ke dalam sel.



Endositosis terbagi dua, yaitu :
a)    Fagositosis (pemasukan zat padat)
b)    Pinositosis(permasukan zat cair).
    Contoh endositosis adalah sel darah putih yang memakan bakteri penyakit.





a.    Fagositosis
•    materi yang dimasukkan ke dalam sel berupa partikel
•    vakuola yang terbentuk berukuran < 250 nm.
•    Vakuola yang terbentuk dinamakan fagosom.


b.    Pinositosis
•    materi yang masuk berupa larutan
•    vakuola endositik  berukuran kecil ( < 150 nm )
•    Vakuola yang terbentuk dinamakan pinosom.








  Endositosis dengan bantuan reseptor.







  



















Wednesday, January 7, 2015

Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf



MAKALAH SISTEMSARAF






Disusunoleh :
Anatomi:
Bestari Habi
Fisiologi:
Chika Vionita
LailaFitri
Notulen:
Dyah Dewi Retnoningsih
Mega Tahnia

DIV A

JURUSAN GIZI POLTEKKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tahun 2014


SISTEM SARAF

SISTEM SARAF
            Sistem saraf adalah mekanisme yang memungkinkan tubuh bereaksi terhadap perubahan pada berbagai lingkungan eksternal dan internal yang senantiasa terjadi.
Sistem saraf tersusun atas :
1)      Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak, medulla spinalis
2)      Sistem saraf perifer, yang terdiri dari saraf spinalis dan sistem saraf otonom.

Struktural Sistem Saraf
a.      SISTEM SARAF PUSAT
            Sistem sistem pusat terdiri dari otak (cerebrum,encephalon) dan medulla spinalis. Seberkas serabut saraf (akson) yang menghubungkan bagian sistem saraf, baik dekat maupun jauh, disesbut traktus (jaras), dan sekelompok badan sel saraf dikenal sebagai nukleus. Cairan serebrospinalis (liquor cerebrospinalis) dan meninges (selaput pembungkus otak dan medulla spinallis : dura meter, piameter dan arachnoidea meter ) meliputi dan melindung sistem saraf pusat.







                                                                                                          

b.      SISTEM SARAH  PERIFER

            Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
1.      Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan
            pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.

2.      Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos,
            otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur
a.        Saraf simpatik berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis

b.       Saraf parasimpatik berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.








 
C. Sel-Sel Pada Sistem Saraf
a. Pengertian Neuron
adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan
sitoplasma.









a)      Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut  :
1.      Satu nucleus tunggal : nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti konpleks
       golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat        bereplikasi.
2.      Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein.
3.      Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.
b)      Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.
c)      Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.

b. Klasifikasi Neuron
a) Fungsi.
1. Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya.
2. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ     indera atau suatu organ internal ke SSP.
3. Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
4. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP.
5. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke        interneuron lain.
b) Struktur.
Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya.
Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dalam golongan ini.
Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung.
Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini
sebenarnya bipolar.

c. Sel Neuroglial.
Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP
yang berfungsi sebagai jaringan ikat.
 a)  Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang,
      sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kakivascular”.
b)  Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya               lebih sedikit dan lebih pendek
c) Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran              fagositik.
d)  Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal            medulla spinalis.

d) Kelompok Neuron
a) Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.
b) Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf         perifer.
c) Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.
d) Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan,saraf ini mengandung        serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.
e) Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki              origo dan tujuan yang sama.
f) Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada            otak atau medulla spinalis.

SISTEM SARAF PUSAT DAN SISTEM SARAF PERIFER
A. Otak



 
 a. Perkembangan Otak
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25%
oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung saraf
membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak :
otak depan, otak tengah dan otak belakang.
Otak depan (proensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : telensefalon dan diensefalon.
1.       Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal ganglia serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum.
Ø  Serebrum
Cerebrum atau korteks adalah bagian terbesar dari otak manusia. Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah :                 
  • Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada di paling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
  • Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
  • Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
  • Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.

Ø  Basal ganglia

Secara fungsional basal ganglia sangat penting, minimal untuk mengontrol gerakan tak sadar dan membentuk postur.
 
2.       Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus.
3.      Thalamus
Thalamus terutama berkenaan dengan penerimaan impuls sensorik, yang dapat ditafsirkan pada tingkat subkortikal, atau disalurkan pada daerah sensorik korteks otak, dengan tujuan mengadakan kegiatan penting mengatur perasaan dan gerakan pada pusat-pusat tertinggi.

4.      Hipotalamus
Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas seksual. Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.

5.      Epitalamus
Membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior epitalamus.
 • Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak tengah. Merupakan bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks. Otak tengah, pons dan medulla oblongata disebut sebagai batang otak
• Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : metensefalon dan         mielensefalon.
1.    Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum.
2.    Mielensefalon menjadi medulla oblongata.
Otak Belakang terdiri atas tiga bagian,yaitu:
1)      Pons yang terletak di antara otak tengah bagian atas dan medulla oblongata bagian bawah. Pons mengandung serabut saraf yang membawa impuls keatas dan kebawah dan beberapa serabut yang menyatu dengan serebelum.
2)      Medula oblongata, struktur ini berisi pusat jantung dan pusat pernapasan dan juga diketahui sebagai pusat vital yang mengontrol jantung dan pernapasan.
3)      Serebelum, bertanggungjawab terhadap koordinasi aktivitas otot,kontrol tonus otot,dan upaya mempertahankan postur tubuh. Secara terus-menerus ,serebelum menerima impuls sensori tentang derajat ketegangan otot, posisi sendi, dan informasi dari korteks serebri. Serebelum mengirim informasi ke thalamus dan korteks serebri. Otak tengah, pons, dan medulla memilki beberapa fungsi yang sama dan secara keseluruhan sering disebutsebagai batang otak. Area ini juga mengandung nukleus yang berasal dari saraf kranial.

b. Lapisan Pelindung
     Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut
     meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan durameter.

a) Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak.
b) Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung sedikit pembuluh       darah. Runga araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter dan mengandung        cairan cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan penghubung serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter di bawahnya.
c)  Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan.
     Lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik.      Lapisan periosteal luar pada durameter melekat di permukaan dalam kranium dan berperan            sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada     durameter tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali diarahnya untuk          membentuk falks serebrum, falks serebelum, tentorium serebelum dan sela diafragma.      Ruang subdural memisahkan durameter dari araknoid pada regiacranial dan medulla     spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan meningeal    dalam pada durameter di regia medulla spinalis

c. Cairan Cerebrospinalis
Cairan serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di sekitar otak dan medulla
spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan cerebrospinalis
menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak mengandung protein.
Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid dan sekresi oleh sel-sel ependimal
yang mengitari pembuluh darah serebral dan melapisi kanal sentral medulla spinalis.
Fungsi cairan cerebrospinalis adalah sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan
medulla spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan
antara darah dan otak serta medulla spinalis.

d. Serebrum









Serebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar otak.
Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf.
Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral.
Korpus kolosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua hemisfer.
Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus
(frontal, paritetal, oksipital dan temporal) yang dinamakan sesuai tempat tulangnya
berada.  Fisura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan
1.      Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dari serebelum
2.      Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari lobus parietal.
3.      Sulkus lateral / fisura Sylvius memisahkan lobus frontal dan temporal.
4.      Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan oksipital.
Girus. Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus.
e. Area Fungsional Korteks Serebri
a) Area motorik primer pada korteks.
Area primer terdapat dalam girus presentral.Disini neuron mengendalikan kontraksivolunteer otot rangka. Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang seperti mengetik. Area broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya.
b) Area sensorik korteks
Terdiri dari area sensorik primer, area visual primer, area auditori primer. Area olfaktori
primer dan area pengecap primer (gustatory).
c) Area asosiasitraktus serebral
Terdiri area asosiasi frontal, area asosiasi somatic, area asosiasi visual, area wicaraWernicke.
d) Ganglia basal
Adalah kepulauan substansi abu-abu yang terletak jauh di dalam substansi putih
serebrum.
f) Diensefalon
Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer serebral,
kecuali pada sisi basal.
·         TALAMUS Terdiri dari dua massa oval (lebar 1 ¼ cm dan panjang 3 ¾ cm) substansi
abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke
luar untuk membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.
·         HIPOTALAMUS Terletak di didi inferior thalamus dan membentuk dasar serta
bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga.
Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan
fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekwensi jantung, tekanan
darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas
seksual.
Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri,
kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur
pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan
sistem endokrin.
·         EPITALAMUS Membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa
berukuran kecil, badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur
dari ujung posterior epitalamus.
g) Sistim Limbik
Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang terlibat dalam
aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tak sadar. Girus singulum, girus
hipokampus dan lobus pitiformis merupakan bagian sistem limbic dalam korteks
serebral.
h) Otak Tengah
Merupakan bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan
serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks.
Otak tengah, pons dan medulla oblongata disebut sebagai batang otak. i. Pons7
Hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla yang
panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral. Pusat respirasi
terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan kedalaman pernapasan. Nuclei saraf
cranial V, VI dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf
cranial VIII
i) Serebelum
Terletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua otak. Terdiri dari
bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer serebelar. Serebelum
bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot
dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di
SSP berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkordinasi. Serebelum
juga berfungsi untuk mempertahankan postur.
j) Medulla Oblongata
Panjangnya sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus
memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen magnum tengkoral. Pusat medulla
adalah nuclei yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung,
tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan asal
saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam medulla.
k) Formasi Retikular
Formasi retukular atau sistem aktivasi reticular adalah jarring-jaring serabut saraf dan
badan sel yang tersebar di keseluruhan bagian medulla oblongata,pons dan otak tengah.
Sistem ini penting untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.

B. Medulla Spinalis
a. Fungsi Medulla Spinalis
Medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini
mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden.
b. Struktur Umum
Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter
medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking.
Panjang rata-rata 42 cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai
sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu
pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.
c. Struktur Internal
Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanal
sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf H.
Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk atau kolumna dan mengandung badan
sel, dendrite asosiasi dan neuron eferen serta akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal 8
adalah batang vertical atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical
bawah. Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area
toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi
abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks
dorsal dan satu radiks ventral.
d. Traktus Spinal
Substansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus
anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. Traktus
diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya. C. Sistem Saraf Perifer
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla
spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf cranial yang berasal dari otak ; saraf spinal,
yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan.

1.      SISTEM SARAF PERIFER
Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
3.      Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan
pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.
4.      Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos,
            otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur
c.        Saraf simpatik berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis

d.       Saraf parasimpatik berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.







a. Saraf Kranial
12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa saraf cranial
hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun dari serabut
sensorik dan serabut motorik.

1. SARAF OLFAKTORIUS ( CN I )
Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal.
Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus
olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera
penciuman berada.

2. SARAF OPTIK ( CN II )
Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel
akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik
buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen optic. Seluruh serabut memanjang
saat traktus optic, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol
ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan.

3. SARAF OKULOMOTORIUS ( CN III )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron
motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata
(kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan
ke otot polos tertentu pada mata. Serabut sensorik membawa informasi indera otot
(kesadaran perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.

4. SARAF TRAKLEAR ( CN IV )
Adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan
saraf terkecil dalam saraf cranial. 9
Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot
oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi
indera otot dari otot oblik superior ke otak.



5. SARAF TRIGEMINAL ( CN V )
Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf
sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta
rongga oral.
Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot
buksinator.
Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke
arah distal menjadi 3 divisi :
1.      Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
2.      Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi   dan bibir) dan palatum.
3.      Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area temporal kulit kepala.

6. SARAF ABDUSEN ( CN VI )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron
motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral
mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.

7. SARAF FASIAL ( CN VII )
Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini
menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva.
Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian
anterior lidah.

8. SARAF VESTIBULOKOKLEARIS ( CN VIII )
Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.
Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera
pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke
kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke
area auditori pada lobus temporal.
Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi
kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam.

9. SARAF GLOSOFARINGEAL ( CN IX )
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi
otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa
informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi
umum dari faring dan laring ; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan
darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.

10. SARAF VAGUS ( CN X )
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawainformasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons.

11. SARAF AKSESORI SPINAL ( CN XI )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik.Neuron motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik ; misalnya otot laring, faring, trapezius dan otot sternokleidomastoid.

12. SARAF HIPOGLOSAL ( CN XII )
Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi dari spindel otot di lidah.
b. Saraf Spinal
31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik),membawa informasi ke korda melalui neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempatmunculnya saraf tersebut.
1.      Saraf serviks ; 8 pasang, C1 – C8.
2.       Saraf toraks ; 12 pasang, T1 – T12.
3.       Saraf lumbal ; 5 pasang, L1 – L5.
4.       Saraf sacral ; 5 pasang, S1 – S5.
5.       Saraf koksigis, 1 pasang. 11
Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral,saraf kemudian bercabang menjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus dorsal, cabang ventral dan cabang viseral.
Pleksus adalah jarring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh
saraf spinal, kecuali TI dan TII yang merupakan awal saraf interkostal.

c. Sistem Saraf Otonom
SSO merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem ini menginervasi jantung;
seluruh otot polos, seperti pada pembuluh darah dan visera serta kelenjar-kelenjar. SSO
tidak memiliki input volunteer ; walaupun demikian, sistem ini dikendalikan oleh pusat
dalam hipotalamus, medulla dan korteks serebral serta pusat tambahan pada formasi
reticular batang otak.
Serabut aferen sensorik (visera) menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang dan
pesan-pesan yang berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah dan pernapasan,
yang di bawa ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan jalur serabut saraf motorik
viseral pada SSO.
Divisi SSO memiliki 2 divisi yaitu divisi simpatis dan divisi parasimpatis. Sebagian
besar organ yang diinervasi oleh SSO menerima inervasi ganda dari saraf yang berasal
dari kedua divisi. Divisi simpatis dan parasimpatis pada SSO secara anatomis berbeda
dan perannya antagonis.

DIVISI SIMPATIS / TORAKOLUMBAL
Memiliki satu neuron preganglionik pendek dan stu neuron postganglionic panjang.
Badan sel neuron preganglionik terletak pada tanduk lateral substansi abu-abu dalam
segemen toraks dan lumbal bagian atas medulla spinalis.

DIVISI PARA SIMPATIS / KRANIOSAKRAL
Memiliki neuron preganglionik panjang yang menjulur mendekati organ yang
terinervasi dan memiliki serabut postganglionic pendek. Badan sel neuron terletak
dalam nuclei batang otak dan keluar melalui CN III, VII, IX, X, dan saraf XI, juga
dalam substansi abu-abu lateral pada segmen sacral kedua, ketiga dan keempat medulla
spinalis dan keluar melalui radiks ventral.

NEUROTRANSMITER SSO
Asetilkolin dilepas oleh serabut preganglionik simpatis dan serabut preganglionik
parasimpatis yang disebut serabut kolinergik.
Norepinefrin dilepas oleh serabut post ganglionik simpatis, yang disebut serabut
adrenergic. Norepinefrin dan substansi yang berkaitan, epinefrin juga dilepas oleh
medulla adrenal.