Thursday, December 1, 2016

Peritonitis

Peritonitis adalah peradangan infeksi pada peritoneum, membran yang melapisi bagian dalam perut dan mengelilingi dan mendukung organ-organ, seperti usus dan hati, oleh infeksi bakteri atau jamur.

Peritonitis dapat disebabkan oleh infeksi yang berkembang di peritoneum (disebut peritonitis sekunder) atau oleh infeksi di tempat lain yang menyebar ke peritoneum (disebut peritonitis sekunder). Penyebab umum peritonitis adalah sirosis hati, yang menyebabkan penumpukan cairan di perut (ascites) yang mengundang bakteri, dan pencucian darah dengan metode dialisisis peritoneal pada penderita gagal ginjal.
Peritonitis
Peritonitis
Peritonitis adalah kedaruratan medis yang harus segera ditangani untuk menghilangkan infeksi dan mengobati kondisi medis yang mendasari. Bila tidak ditangani, peritonitis akan menyebabkan berbagai komplikasi yang mengancam jiwa.

Peritonitis


Peritonitis dapat disebabkan oleh infeksi yang berkembang pada peritoneum (peritonitis primer spontan) atau oleh infeksi di bagian lain yang  menular ke peritoneum (peritonitis sekunder).

Periotinitis Primer Spontan , Penyebab umum :

  1. Sirosis, karena menimbulkan penumpukan cairan perut (ascites) yang mengundang  infeksi
  2.  Dialisis peritoneal, metode cuci darah ini mengundang bakteri lewat kateter.

Peritonitis Sekunder , Penyebab umum :


  1. Usus buntu yang pecah.
  2. Perforasi usus oleh ulkus peptikum.

Keluhan pokok:


  1. Kelesuan umum 
  2. Kurang nafsu makan 
  3. Muntah 
  4. Menggigil 
  5. Demam 38C atau lebih 
  6. Denyut jantung cepat 
  7. Kehausan 
  8. Kencing kurang dari normal
  9. Diare 

Tanda penting:

  1. Pembengkaan Perut  

Pemeriksaan diagnostik:

  1. Tes darah dan tes urine, untuk memeriksa infeksi. 
  2. Pemindaian untuk mendapatkan gambar peritoneum dan infeksi yang mendasari dengan USG, CT scan, MRI atau rontgen. Pemindaian seringkali dapat mendeteksi kerusakan seperti usus buntu pecah, perforasi usus, peradangan usus besar.

Komplikasi


Infeksi peritonitis dapat menyebar ke darah dan organ-organ lain, menyebabkan komplikasi fatal seperti sepsis dan syok septik, kegagalan organ, dan kematian.
Prognosis

Prognosis peritonitis tergantung pada banyak faktor. Angka kematian tertinggi pada peritonitis oleh sirosis, sebesar 50% .  Angka kematian karena peritonitis sekunder sekitar 10%.

  1. Injeksi antibiotik/antijamur intravena untuk membunuh bakteri/jamur. 
  2. Pembedahan untuk mengoreksi penyebab infeksi. 
  3. Perawatan suportif tambahan jika ada kegagalan organ sebagai komplikasi.
  4. Perawatan tersebut dapat mencakup cairan intravena, obat-obatan untuk menjaga tekanan darah, dan asupan nutrisi. Pasien dengan tanda-tanda sepsis dan syok septik harus dirawat di unit perawatan intensif.

No comments:

Post a Comment